Investor Asing Jual Saham, IHSG Turun Tipis

Ada tujuh sektor saham melemah sehingga memberikan tekanan ke laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

oleh Agustina Melani diperbarui 30 Agu 2016, 16:18 WIB
Diterbitkan 30 Agu 2016, 16:18 WIB
20160627-Perdagangan-Saham-Jakarta-AY
Pengunjung melintasi layar di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (27/6). Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah pada perdagangan Senin (27/6). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada perdagangan saham Selasa pekan ini. Kekhawatiran pelaku pasar terhadap kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve masih mempengaruhi laju .
IHSG
Pada penutupan perdagangan saham, Selasa (30/8/2016), IHSG melemah tipis 8,44 poin atau 0,16 persen ke level 5.362,31. Indeks saham LQ45 melemah 0,11 persen ke level 922,96. Sebagian besar indeks saham acuan cenderung menguat.

Ada sebanyak 218 saham melemah sehingga mendorong IHSG ke zona merah. Sedangkan 100 saham menguat sehingga menahan laju IHSG. 90 saham lainnya diam di tempat.

IHSG sempat berada di level tertinggi 5.388,63 dan terendah 5.336,71. Transaksi perdagangan saham pada hari ini cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 275.550 kali dengan volume perdagangan 7,8 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 7,7 triliun.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham melemah kecuali sektor saham tambang naik 1,16 persen, dan mencatatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham perdagangan menguat 0,65 persen dan sektor saham perkebunan menanjak 0,26 persen. Investor asing melakukan aksi jual sekitar Rp 246,64 miliar. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 13.261.

Saham-saham yang menguat antara lain saham GEMS naik 20,61 persen ke level Rp 1.990 per saham, saham NAGA menanjak 18,48 persen ke level Rp 218 per saham, dan saham PSAB menguat 16,35 persen.

Sedangkan saham-saham tertekan antara lain saham SAFE melemah 9,9 persen ke level Rp 91 per saham, saham BYAN merosot 9,8 persen ke level Rp 6.675 per saham, dan saham BNGA tergelincir 9,76 persen ke level Rp 925 per saham.

Sebagian besar bursa Asia pun menguat. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,85 persen ke level 23.016, dan mencatatkan penguatan terbesar. Indeks saham Korea Selatan Kospi mendaki 0,36 persen ke level 2.039,74, dan indeks saham Shanghai naik 0,15 persen ke level 3.074,68.

Kemudian indeks saham Taiwan ke level 9.110,56. Sementara itu, indeks saham Jepang Nikkei merosot 0,07 persen ke level 16.725 dan indeks saham Singapura susut 0,04 persen ke level 2.828.

"Tekanan IHSG masih dari the Federal Reserve yang menaikkan suku bunga," ujar Analis PT First Asia Capital David Sutyanto saat dihubungi Liputan6.com, Selasa (30/8/2016).

Ia menambahkan, dari sentimen internal, ada tekanan di emiten rokok yaitu PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) dan PT Gudang Garam Tbk (GGRM) sehingga berdampak ke IHSG. David juga melihat ada aksi jual investor asing di saham-saham berkapitalisasi besar. Meski IHSG cenderung melemah, David menilai hal itu masih wajar. (Ahm/Ndw)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya