Sepi Sentimen, IHSG Menguat 15 Poin

Ada sebanyak 10 sektor saham menghijau sehingga dorong IHSG berbalik arah naik 15 poin ke 5.372,09.

oleh Agustina Melani diperbarui 06 Sep 2016, 16:11 WIB
Diterbitkan 06 Sep 2016, 16:11 WIB
20160801-IHSG-Melesat-Jakarta-AY
Pekerja menunjuk layar sekuritas di Jakarta, Senin (1/8). IHSG mengakhiri perdagangan hari ini ditutup di teritori positif. Seharian, IHSG bergerak di zona hijau dan ditutup melesat hingga nyaris 3%. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bervariasi pada perdagangan saham Selasa pekan ini. Bahkan IHSG mampu berbalik ke zona hijau.

Pada penutupan perdagangan saham, Selasa (6/9/2016), IHSG naik 15,14 poin atau 0,28 persen ke level 5.372,09. Indeks saham LQ45 naik 0,66 persen ke level 926,20. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau kecuali indeks saham DBX turun 0,14 persen dan indeks saham Pefindo susut 1,42 persen.

Ada sebanyak 128 saham menghijau sehingga mendorong IHSG berbalik arah ke zona hijau. Namun 184 saham melemah sehingga menahan penguatan IHSG dan 86 saham lainnya diam di tempat.

Pada Selasa pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.373,20 dan terendah 5.342,55. Transaksi perdagangan saham juga cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekiar 242.605 kali dengam volume perdagangan 6 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 7,7 triliun.

Secara sektoral, seluruh sektor saham menguat. Sektor saham barang konsumsi naik 0,69 persen, dan membukukan penguatan terbesar. Disusul sektor saham manufaktur mendaki 0,47 persen dan sektor saham tambang dan perdagangan masing-masing naik 0,30 persen.

Investor asing pun melakukan aksi beli Rp 158,29 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 13.121.

Saham-saham lapis kedua dna ketiga cenderung naik signifikan. Saham ITMA naik 20 persen ke level Rp 18.600 per saham, saham LMPI menanjak 16,94 persen ke level Rp 145 per saham, dan saham ETWA mendaki 9,72 persen ke level Rp 79 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham BRPT melemah 10 persen ke level Rp 990 per saham, saham NELY tergelincir 9,92 persen ke level Rp 109 per saham, dan saham IBST susut 9,81 persen ke level Rp 2.390 per saham.

Bursa Asia pun cenderung menguat. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,58 persen ke level 23.787,68. Indeks saham Korea Selatan menguat 0,31 persen ke level 2.066,53, dan indeks saham Jepang Nikkei mendaki 0,26 persen ke level 17.081,98.

Selain itu, indeks saham Shanghai menguat 0,61 persen ke level 3.090,71, indeks saham Singapura mendaki 1,4 persen ke level 2.891,66, dan indeks saham Taiwan naik 1,01 persen ke level 9.181,85.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya menuturkan IHSG cenderung konsolidasi lantaran sepi sentimen di pasar modal Indonesia. William menambahkan, pergerakan rupiah menguat juga kurang berdampak ke IHSG.

"Bank sentral Amerika Serikat (AS) sepertinya belum menaikkan suku bunga pada September 2016 sehingga lebih pengaruhi pergerakan mata uang termasuk rupiah. Kebutuhan valas juga belum tinggi maka rupiah menguat," kata William saat dihubungi Liputan6.com. (Ahm/Ndw)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya