Liputan6.com, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan sedang mempelajari pelaksanaan penerbitan saham baru (rights issue) PT Evergreen Invesco Tbk (GREN). Perusahaan bergerak di usaha investasi dan perdagangan besar itu sedang memproses pelaksanaan rights issue dengan target perolehan dana sekitar Rp 40 triliun.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Nurhaida mengatakan, otoritas masih menelaah proses rights issue tersebut dengan menimbang banyak hal salah satunya penggunaan dana.
"Dari sisi penggunaan dana terutama karena dananya besar, kemudian nanti kita melihat dokumen apakah dokumen itu sudah sesuai ketentuan berlaku. karena kalau lihat dari penggunaan dana, itu yang saya rasa media udah muncul untuk membayar utang," kata dia di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Selasa (22/11/2016).
Nurhaida mengatakan, manajemen GREN sendiri telah mengirim pernyataan pendaftaran rights issue tersebut dua pekan lalu. OJK juga akan melakukan klarifikasi terkait rights issue ini.
Baca Juga
"Dokumen mungkin untuk pernyataan pendaftaran sudah masuk dua mingguan, dan sudah ditanggapi OJK. Kita pertanyakan beberapa hal yang menurut kita perlu diklarifikasi lebih jauh. Sekarang menunggu tanggapan dari emiten," jelas dia.
Dia menambahkan, secara umum tidak ada pembatasan terkait pelaksanaan right issue.
Â
"Kalau dokumennya sudah mendukung semua sedang kita lihat tidak ada batasan seberapa besar seberapa kecil. Dan berapa maksimum untuk suatu rights issue memang nggak ada, persetujuan pemegang saham sebetulnya," ujar dia.
Dikutip dari Bloomberg, harga saham GREN diperdagangkan dengan harga Rp 310 pada pukul 13.08 WIB. Kapitalisasi pasar GREN sekitar Rp 1,5 triliun.
Sebelumnyaalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Evergreen Invesco Tbk akan keluarkan saham sebanyak-banyaknya 93,88 miliar saham baru dengan nilai nominal Rp 100 atau 95,24 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh usai rights issue. Dana hasil rights issue akan digunakan untuk lunasi utang.
Setiap pemegang saham lama yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham perseroan berhak untuk membeli satu saham baru. Total dana yang akan diterima dari hasil rights issue Rp 30 triliun. Adapun PT Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera (AJBB) juga akan eksekusi penawaran saham baru tersebut. Bila pemegang saham tidak melaksanakan haknya untuk membeli saham baru maka akan alami dilusi sekitar 95,24 persen.
Pemegang saham perseroan sebelum rights issue antara lain Natural Crystal Holding Inc sekitar 53,26 persen, First Venture Limited sebesar 6,22 persen dan masyarakat sekitar 40,53 persen.
Advertisement