Bursa Asia Melemah Imbas Komentar Trump terhadap China

Bursa saham Asia tergelincir setelah dolar melemah dan imbal hasil surat utang juga turun ke level terendah tahun ini.

oleh Zulfi Suhendra diperbarui 13 Apr 2017, 09:00 WIB
Diterbitkan 13 Apr 2017, 09:00 WIB
Bursa Saham Asia
(Foto: Reuters)

Liputan6.com, Jakarta Bursa saham Asia tergelincir setelah dolar melemah dan imbal hasil surat utang juga turun ke level terendah tahun ini. Penurunan dipicu komentar Donald Trump yang menyebut bahwa dia tidak akan lagi menyebut Tiongkok sebagai manipulator mata uang.

Bursa saham Jepang turun untuk hari ketiga setelah yen naik ke level tertinggi sejak 5 bulan. Bursa saham AS turun dan volatilitas naik.

Indeks dolar Bloomberg turun lebih dari 0,4 persen setelah Presiden Donald Trump memberikan komentar Tiongkok dalam sebuah wawancara dengan Wall Street Journal pada Rabu.

Melansir Bloomberg, Kamis (13/4/2017), investor dalam waktu dekat akan memfokuskan perhatian pada beberapa hal, yakni Tiongkok akan melaporkan data ekspor dan impor per Maret, setelah penurunan impor pada bulan lalu membuat defisit perdagangan.

Kemudian Bank of Australia akan mengeluarkan kajian stabilitas keuangan pada pukul 10.30 waktu Tokyo, dan data tenaga kerja pada Maret akan dirilis pada waktu yang sama. Angka pengangguran diperkirakan akan stabil di 5,9 persen.

Investor juga akan menunggu laporan pendapatan JP Morgan Chase and Co , Citigroup Inc dan Wells Fargo and Co.

Indeks Topix turun 0,9 persen mendekati level terendah sejak November tahun lalu. Indeks saham Australia, Sydney S&P/ASX 200 turun 0,7 persen sementara indeks Selandia Baru S&P NZX 50 turun 0,4 persen.

Hong Kong futures turun 0,4 persen, sementara indeks saham Korea Selatan Kospi turun 0,1 persen.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya