Sinyal Penguatan IHSG Belum Terlihat

IHSG melemah pada perdagangan kemarin disebabkan penurunan sektor aneka industri dan pertambangan. Kedua susut lebih dari 1 persen.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 18 Mei 2017, 06:30 WIB
Diterbitkan 18 Mei 2017, 06:30 WIB
Pembukaan-Saham
Pekerja mengamati layar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (13/2). Pembukaan perdagangan bursa hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,57% atau 30,45 poin ke level 5.402,44. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi masih tertekan pada perdagangan saham Kamis pekan ini. IHSG akan melanjutkan pelemahan seperti kemarin dengan IHSG ditutup pada level 5.615,49 atau turun 31,51 poin.

"Sinyal rebound belum terlihat sehingga pergerakan IHSG akan cenderung kembali tertekan pada range pergerakan 5.578-5.636," kata Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi, Jakarta, Kamis (18/5/2017).

Dia menerangkan, IHSG melemah pada perdagangan kemarin disebabkan penurunan sektor aneka industri dan pertambangan. Kedua susut lebih dari 1 persen.

"Sektor aneka industri memimpin pelemahan sebesar 2,27 persen disusul sektor pertambangan 1,38 persen," ujar dia.

Menurutnya, data pertumbuhan penjualan kendaraan kurang baik. Alhasil, itu direspon negatif pelaku pasar.

"Turunnya saham PT Astra International Tbk (ASII) menjadi trigger pelemahan setelah pertumbuhan penjualan motor dan mobil di Indonesia melambat di mana penjualan motor minus 18,8 persen dari minus 15,9 persen di periode sebelumnya. Sedangkan penjualan mobil melambat menjadi 5,7 persen, di level 8,8 persen di periode sebelumnya. Investor asing pun tercatat net sell Rp 205,35 miliar," jelas dia.

Dia merekomendasikan saham PT Ace Haedware Tbk (ACES), PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT PP Tbk (PTPP).

 

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya