Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak variatif dengan kecenderungan menguat. Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi memperkirakan IHSG bergerak di support 5.683 dan resistance 5.750.
Lanjar menjelaskan, IHSG ditutup melemah kemarin. IHSG susut 14,4 poin ke level 5.702,92. "Sektor industri dasar memimpin pelemahan di saat sektor konsumer mulai menahan naik 0,2 persen," kata dia, di Jakarta, Jumat (9/6/2017).
Sentimen dalam negeri sebenarnya positif. Lantaran, data cadangan devisa terhitung cukup baik. Namun, proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia oleh Bank Indonesia (BI) dianggap masih konservatif. Alhasil, investor asing pun melakukan aksi jual pada perdagangan saham kemarin.
Advertisement
Baca Juga
"Net sell sebesar Rp 55,34 miliar. Proyeksi BI pada pertumbuhan Indonesia yang dinilai konservatif membuat investor cenderung berhati-hati terhadap segala kemungkinan efek ekonomi global yang dapat mempengaruhi," jelas dia.
Bursa Asia sendiri masih ditutup variatif. Penguatan terjadi pada Bursa China. "Bursa Asia ditutup bervariasi dengan indeks saham Jepang kembali menekan di sesi kedua, dan indeks saham Tiongkok naik lebih dari 0,5 persen," ujar dia.
Saham rekomendasi Lanjar antara lain PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR), PT Waskita Karya Tbk (WSKT), PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA), PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK).
Untuk diketahui, pada penutupan perdagangan saham, Kamis 8 Juni 2017, IHSGÂ turun 14,40 poin atau 0,25 persen ke level 5.702,92. Indeks saham LQ45 turun 0,29 persen ke level 956,55. Sebagian besar indeks saham acuan melemah kecuali indeks saham Pefindo25 yang naik 0,04 persen.
Ada sebanyak 128 saham menghijau tapi tak mampu mendorong indeks ke zona hijau. Sedangkan 217 saham melemah yang mendorong IHSGÂ ke zona merah. Selain itu, 99 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan saham sekitar 275.425 kali dengan volume perdagangan 6,6 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 6,1 triliun. Investor asing melakukan aksi jual Rp 36 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 13.294.