Liputan6.com, Jakarta Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di 2 arah. Usai pada pra pembukaan tercatat memerah, IHSG kemudian menghijau pada pembukaan perdagangan saham hari ini.
Pada pra pembukaan perdagangan saham, Jumat (4/8/2017), IHSGÂ turun 4,65 poin atau 0,08 persen ke level 5.775,92. Pada pembukaan pukul 09.00 WIB, IHSG kemudian menghijau 1,10 poin atau 0,02 persen ke level 5.781,68.
Demikian pula Indeks saham LQ45 menguat 0,05 persen ke level 962,26. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan.
Advertisement
Pada awal sesi, IHSG sempat di level tertinggi 5.782,3 dan terendah 5.774,9. Ada sebanyak 58 saham menguat, sedangkan 30 saham melemah dan 85 saham diam di tempat.
Baca Juga
Total frekuensi perdagangan saham sekitar 2.838 kali dengan volume perdagangan 58,9 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 63,2 miliar.
Investor asing melakukan aksi jual sekitar Rp 3,4 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.318.
Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menguat. Sektor saham aneka industri naik 0,45 persen, dan mencatatkan penguatan terbesar. Diikuti sektor saham konstruksi yang naik 0,22 persen dan infrastruktur naik 0,11 persen.
Adapun saham-saham yang mencetak top gainers, antara lain saham TAMU naik 7,05 persen ke level Rp 3.190 per saham, saham CKRA melonjak 6,93 persen ke level Rp 108 per saham, dan saham VICO naik 5,94 persen ke level Rp 107 per saham.
Sedangkan saham-saham masuk top losers antara lain saham LPPS susut 6,48 persen ke level Rp 101 per saham, saham BUKK tergelincir 5 persen ke level Rp 950 per saham, dan saham AGRS susut 3,73 persen ke level Rp 310 per saham.
Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya sebelumnya menuturkan, IHSG masih terlihat betah dalam rentang konsolidasi wajar dengan terus mempertahankan level support.
Ia menambahkan, pergerakan IHSG lanjutkan kenaikan akan terlihat jika level resistance dapat ditembus serta pergerakan IHSG dapat bertahan di atas level resistance.
"Selama hal itu belum tercapai maka rentang konsolidasi masih akan terus berlanjut. Sedangkan peluang koreksi wajar jika level support masih terus dapat bertahan dapat dijadikan untuk akumulasi beli," ujar William dalam ulasannya
Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:
Â