Liputan6.com, Jakarta - Wall Street tak mampu meneruskan reli pada penutupan perdagangan Selasa (Rabu pagi waktu Jakarta) karena terbebani pelemahan saham General Electric. Selain itu, penurunan harga minyak juga membebani saham-saham di sektor energi.
Mengutip Reuters, Rabu (17/1/2018), Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 10,33 poin atau 0,04 persen menjadi 25.792,86. Untuk indeks acuan S&P 500 juga kehilangan 9,82 poin atau 0,35 persen menjadi 2.776,42.
Sedangkan Nasdaq Composite turun 37,38 poin atau 0,51 persen menjadi 7.223,69.
Advertisement
Baca Juga
Sektor energi melemah 1,2 persen karena harga minyak mentah Brent tak mampu mempertahankan posisi di atas US$ 70 per barel. Harga minyak yang menjadi patokan harga dunia tersebut turun hampir US$ 1 per barel.
"Penurunan saham-saham di sektor energi menjadi tekanan bagi Wall Street," jelas analis Wells Fargo Investment Institute di Winston-Salem, North Carolina, Tracie McMillion.
Untuk saham General Electric mengalami pelemahan 2,9 persen setelah perusahaan mengumumkan adanya tambahan biaya lebih dari US4 11 miliar dari porptofolio asuransi perawatan jangka panjang karena adanya undang-undang perpajakan yang baru.
Sebelumnya, Dow Jones mampu menembus rekor di atas angak 26.000 untuk pertama kalinya karena optimisme laporan keuangan perusahaan terutama dari saham UnitedHealth dan Citigroup.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini: