Menunggu Data Cadangan Devisa, IHSG Dibuka Menguat Tipis

Dari 10 sektor pembentuk indeks terdapat enam sektor yang menguat dan empat sektor yang melemah.

oleh Arthur Gideon diperbarui 07 Mar 2018, 09:15 WIB
Diterbitkan 07 Mar 2018, 09:15 WIB
IHSG Menguat 11 Poin di Awal Tahun 2018
Suasana pergerakan perdagangan saham perdana tahun 2018 di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Perdagangan bursa saham 2018 dibuka pada level 6.366 poin, angka tersebut naik 11 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona hijau pada Rabu pekan ini. Investor tunggu data cadangan devisa. 

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Rabu (7/3/2018), IHSG naik tipis 0,85 poin atau 0,01 persen ke posisi 6.508,43. Pada pembukaan pukul 09.00 WIB, IHSG masih menguat 13,94 poin atau 0,22 persen ke posisi 6.514,14.

Indeks saham LQ45 naik 0,24 persen ke posisi 1.081,18. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau kecuali DBX.

Ada sebanyak 110 saham menguat sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. Selain itu terdapat 27 saham melemah dan 94 saham lainnya diam di tempat. Pada awal sesi, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.516,88 dan terendah 6.500,62.

Transaksi perdagangan saham tak terlalu ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 8.383 kali dengan volume perdagangan 184 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 192,8 miliar.

Investor asing melakukan aksi jual Rp 11 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.754.

Dari 10 sektor pembentuk IHSGterdapat enam sektor yang menguat dan empat sektor yang melemah.

Sektor saham keuangan menguat 0,37 persen dan memimpin penguatan. Disusul sektor saham pertambangan menanjak 0,31 persen, dan sektor saham konstruksi menguat 0,21 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham PTSN naik 10,85 persen ke posisi Rp 278, saham POLY menguat 5,88 persen ke posisi Rp 109 per saham, dan saham WOOD melonjak 4,79 persen ke posisi Rp 304 per saham.

Saham-saham yang melemah antara lain saham JAWA merosot 5,98 persen ke posisi Rp 220 per saham, saham AGRS susut 11,56 persen ke posisi Rp 660 per saham, dan saham APLI melemah 4,95 persen ke posisi Rp 96 per saham.

Analis PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Suryawijaya memperkirakan IHSG akan bergerak pada rentang 6.478-6.642. Pada perdagangan kemarin, 6 Februari 2018, IHSG melemah 50,48 poin atau 0,77 persen ke posisi 6.500,11.

"Rilis data cadangan devisa membayangi laju IHSG dengan range berada pada kisaran 6.478-6.642," tutur William di Jakarta, hari ini.

Penutupan Kemarin

IHSG Menguat 11 Poin di Awal Tahun 2018
Layar indeks harga saham gabungan menunjukkan data di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Perdagangan bursa saham 2018 dibuka pada level 6.366 poin, angka tersebut naik 11 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Pada penutupan perdagangan saham, Selasa (6/3/2018), IHSG melemah 50,48 poin atau 0,77 persen ke posisi 6.500,11. Indeks saham LQ45 tergelincir 1,06 persen ke posisi 1.078,22. Seluruh indeks saham acuan kompak melemah.

Ada sebanyak 219 saham melemah sehingga menekan IHSG. Sedangkan 152 saham menguat dan 114 saham diam di tempat. Pada Selasa pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.589,72 dan terendah 6.4.92,95.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 394.668 kali dengan volume perdagangan 9,2 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 6,7 triliun. Investor asing melakukan aksi jual Rp 787,78 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.768.

Sebagian besar sektor saham tertekan kecuali sektor saham tambang naik 0,04 persen dan sektor saham perdagangan merosot 0,14 persen. Sektor saham barang konsumsi melemah 1,21 persen, dan catatkan penurunan terbesar. Disusul sektor saham konstruksi turun 1,14 persen dan sektor saham manufaktur tergelincir 1,1 persen.

Saham-saham yang catatkan penguatan terbesar antara lain saham IMAS naik 24,77 persen ke posisi Rp 1.335 per saham, saham POLY melonjak 22,89 persen ke posisi Rp 102 per saham, dan saham STAR mendaki 21,79 persen ke posisi Rp 95 per saham.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya