Ada Kepastian Capres dan Cawapres Angkat IHSG 11,91 Poin

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu menguat di tengah bursa Asia tertekan.

oleh Agustina Melani diperbarui 10 Agu 2018, 16:16 WIB
Diterbitkan 10 Agu 2018, 16:16 WIB
Pembukaan-Saham
Pengunjung tengah melintasi layar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (13/2). Pembukaan perdagangan bursa hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,57% atau 30,45 poin ke level 5.402,44. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya mampu pertahankan posisi di zona hijau usai sempat tertekan.

Pada penutupan perdagangan saham, Jumat (10/8/2018), IHSG naik 11,91 poin atau 0,20 persen ke posisi 6.077,17. Indeks saham LQ45 mendaki 0,31 persen ke posisi 963,07. Seluruh indeks saham acuan menguat.

Sebanyak 182 saham menguat sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. Sedangkan 186 saham melemah dan 136 saham diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 325.713 kali dengan volume perdagangan 7,1 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 6,4 triliun. Investor asing jual saham Rp 441,87 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.470.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menghijau. Sektor saham konstruksi naik 1,09 persen dan catatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham barang konsumsi mendaki 0,74 persen dan sektor saham keuangan mendaki 0,34 persen.

Sedangkan sektor saham pertanian melemah 1,9 persen, dan catatkan penurunan terbesar. Disusul sektor saham aneka industri susut 1,34 persen dan sektor tambang melemah 0,49 persen.

Saham-saham yang catatkan penguatan antara lain saham FILM mendaki 24,49 persen ke posisi Rp 610 per saham, saham DMAS melonjak 19,20 persen ke posisi Rp 149 per saham, dan saham MAPA menanjak 18,50 persen ke posisi Rp 4.420 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham KPAL merosot 24,89 persen ke posisi Rp 845 per saham, saham RIGS tergelincir 13,45 persen ke posisi Rp 412 per saham, dan saham ENRG susut 7,59 persen ke posisi Rp 134 per saham.

Bursa  Asia pun sebagian besar tertekan. IHSG dan indeks saham Shanghai catatkan penguatan di antara indeks saham acuan lainnya.

Indeks saham Korea Selatan Kospi melemah 0,91 persen, indeks saam Jepang Nikkei susut 1,33 persen, dan catatkan penurunan terbesar. Disusul indeks saham Singapura melemah 1,19 persen dan indeks saham Taiwan turun 0,40 persen.

Analis PT Binaartha Sekuritas, Nafan Aji menuturkan, para pelaku pasar mengapresiasi tingkat stabilitas politik dan keamanan di Indonesia sehingga memberikan katalis positif IHSG.

"Kepastian terkait dengan pemilihan cawapres pada masing-masing para kontestan pilpres 2019 memberikan kepercayaan bagi para pelaku pasar sehingga indeks berhasil bertahan dan ditutup di zona hijau," ujar Nafan saat dihubungi Liputan6.com.

Ia menuturkan, sentimen perang dagang antara Amerika Serikat dan China, serta bank sentral Amerika Serikat masih sangat kuat sehingga pergerakan indeks pada regional Asia dan Eropa rata-rata berada di zona negatif.

IHSG Menguat di Sesi Pertama Perdagangan Saham

20161110-Hari-ini-IHSG-di-buka-menguat-di-level-5.444,04-AY2
Suasana kantor Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/11). Dari 538 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia, 181 saham menguat, 39 saham melemah, 63 saham stagnan, dan sisanya belum diperdagangkan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bertahan di zona hijau pada perdagangan saham Jumat 10 Agustus 2018.

Pada penutupan sesi pertama Jumat pekan ini, IHSG naik 28,14 poin atau 0,46 persen ke posisi 6.093,40.  Indeks saham LQ45 mendaki 0,57 persen ke posisi 965,63. Seluruh indeks saham acuan kompak menguat.

Sebanyak 205 saham menguat sehingga mengangkat IHSG. 139 saham melemah sehingga tahan penguatan IHSG. 121 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 191.191 kali dengan volume perdagangan 4 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 3,2 triliun. Investor asing melemah Rp152,81 miliar. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di posisi Rp 14.437.

Pada sesi pertama, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.107,69 dan terendah 6.081,09. Sebagian besar sektor saham menguat kecuali sektor saham pertanian turun 1,49 persen, dan catatkan penurunan terbesar serta sektor saham aneka industri melemah 0,69 persen. Sektor saham konstruksi menguat 1,1 persen, dan bukukan penguatan terbesar. Disusul sektor saham keuangan menguat 0,85 persen dan sektor saham barang konsumsi mendaki 0,53 persen.

Saham-saham yang bukukan penguatan terbesar antara lain saham FILM naik 24,49 persen ke posisi 610 per saham, saham YPAS melonjak 23,81 persen ke posisi 910 per saham, dan saham MAPA menanjak 20,91 persen ke posisi 4.510 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham TFCO melemah 22,67 persen ke posisi 580 per saham, saham RIGS merosot 9,24 persen ke posisi 432 per saham, dan saham SIPD susut 6,69 persen ke posisi 1.115 per saham.

Bursa Asia sebagian besar tertekan. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,46 persen. Sementara itu, indeks saham Korea Selatan Kospi melemah 0,76 persen, indeks saham Jepang Nikkei susut 0,68 persen, indeks saham Thailand tergelincir 0,60 persen.

Selain itu, indeks saham Shanghai susut 0,18 persen, indeks saham Singapura turun 1,22 persen, dan catatkan penurunan terbesar, serta indeks saham Taiwan tergelincir 0,33 persen.

Penguatan IHSG ini terjadi di tengah ada sentimen pendaftaran calon presiden dan calon wakil presiden yang akan mendaftar untuk Pilpres 2019 di Komisi Pemilihan Umum (KPU). Pada Pilpres 2019 ini pun ada dua pasangan capres dan cawapres.

Presiden petahana Joko Widodo (Jokowi) memilih Ma’ruf Amin sebagai calon wakil presiden (cawapres) 2019. Sedangkan Prabowo Subianto memilih Sandiaga Uno sebagai calon wakil presiden (cawapres) 2019.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya