IHSG Berakhir Memerah, Rupiah di Posisi 14.850 per Dolar AS

Sebanyak 164 saham menguat. Sementara 214 saham melemah dan tak mampu mengangkat IHSG . Adapun 117 saham diam di tempat.

oleh Nurmayanti diperbarui 10 Sep 2018, 16:14 WIB
Diterbitkan 10 Sep 2018, 16:14 WIB
Perdagangan Saham dan Bursa
Pergerakan saham terlihat di sebuah monitor, Jakarta, Jumat (29/12). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona merah pada penutupan perdagangan saham hari ini.

Pada penutupan perdagangan saham, Senin (10/9/2018), IHSG melemah 20,34 poin atau 0,35 persen ke posisi 5.831,11. Indeks saham LQ45 juga melemah 0,53 persen ke posisi 921,788. Seluruh indeks saham acuan sebagian besar memerah.

Sebanyak 164 saham menguat. Sementara 214 saham melemah dan tak mampu mengangkat IHSG . Adapun 117 saham diam di tempat. Adapun hari ini, IHSG berada di posisi tertinggi 5.840,86 dan terendah 5.776,01.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 288.841 kali dengan volume perdagangan saham 11,2 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 6 triliun.

Investor asing jual saham Rp 128,34 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.850.

Sebagian besar sektor saham memerah kecuali sektor saham perkebunan yang naik 0,51 persen dan saham pertambangan sebesar 0,03 persen.

Sementara sektor saham keuangan melemah 0,66 persen dan mencatatkan pelemahan terbesar. Disusul sektor saham barang infrastruktur melemah 0,51 persen dan sektor saham industri dasar 0,48 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham ANDI naik 18,13 persen ke posisi 1.010 per saham, saham RIGS melonjak 16,88 persen ke posisi 374 per saham, dan saham BUKK mendaki 15,22 persen ke posisi 1.590 per saham.

Sementara itu, saham-saham yang tertekan antara lain KIOS BUVA turun 17,87 persen ke posisi 2.850 per saham, saham CSIS tergelincir 14,43 persen ke posisi 332 per saham, dan saham ERTX susut 11,54 persen ke posisi 115 per saham.

 

Pembukaan

Perdagangan Saham dan Bursa
Pekerja tengah melintas di bawah papan pergerakan IHSG usai penutupan perdagangan pasar modal. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada awal perdagangan. Hal ini mengikuti gerak bursa Asia yang tertekan.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Senin (10/9/2018), IHSG melemah 16,08 poin atau 0,2 persen ke posisi 5.35,37. Pada pukul 09.00 waktu JATS, IHSG susut 13,41 poin atau 0,2 persen ke posisi 5.838. Indeks saham LQ45 merosot 0,98 persen ke posisi 917. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan.

Sebanyak 80 saham melemah sehingga menekan IHSG. 61 saham menguat dan 122 saham diam di tempat. Pada sesi pertama, IHSG berada di level tertinggi 5.840,86 dan terendah 5.808,17.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 11.597 kali dengan volume perdagangan 187,2 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 137,8 miliar. Investor asing jual saham Rp 15,7 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 14.828.

Sebagian besar sektor saham tertekan kecuali sektor saham konstruksi menghijau. Sektor saham aneka industri merosot 1,99 persen, dan catatkan penurunan terbesar. Disusul sektor saham keuangan turun 1,54 persen dan sektor saham manufaktur tergelincir 0,98 persen.

Saham-saham yang menguat pada sesi pagi antara lain saham INPP naik 12,12 persen ke posisi 740 per saham, saham RIGS menanjak 6,88 persen ke posisi 342 per saham, dan saham MTLA menguat 5 persen ke posisi 420 per saham.

Sementara itu, saham SHID turun 24,89 persen ke posisi 1.735 per saham, saham ESSA tergelincir 5,34 persen ke posisi 248 per saham, dan saham TRIO turun 3,6 persen ke posisi 214 per saham.

Di bursa Asia, sebagian besar indeks saham acuan tertekan. Indeks saham Hong Kong Hang Seng melemah 1,12 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi merosot 0,04 persen, indeks saham Shanghai tergelincir 0,63 persen, indeks saham Singapura turun 0,48 persen dan indeks saham Taiwan merosot 0,93 persen. Sedangkan indeks saham Jepang Nikkei menguat 0,05 persen.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya