Awali Perdagangan, IHSG Bergerak di 2 Zona

Laju IHSG pada pekan depan akan sangat ditentukan oleh perdagangan hari ini.

oleh Arthur Gideon diperbarui 07 Sep 2018, 09:15 WIB
Diterbitkan 07 Sep 2018, 09:15 WIB
IHSG Menguat 11 Poin di Awal Tahun 2018
Pengunjung mengambil foto layar indeks harga saham gabungan yang menunjukkan data di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Sebelumnya, Perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 2017 ditutup pada level 6.355,65 poin.(Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di dua arah pada awal sesi perdagangan Jumat pekan ini. Analis memperkirakan IHSG bakal menguat terbatas.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Jumat (7/9/2018), IHSG naik tipis 4,71 poin atau 0,08 persen ke posisi 5.780,80. Indeks saham LQ45 juga naik 0,13 persen ke posisi 910,85.

IHSG masih tetap menguat terbatas. Pada pukul 09.00 WIB, IHSG naik 4,28 poin atau 0,06 persen ke posisi 5.779,49. Indeks saham LQ45 naik 0,02 persen ke posisi 909,39. Indeks saham acuan bergerak bervariasi.

Namun tak beberapa lama, IHSG pun berbalik arah ke zona merah dengan turun 2,34 poin ke posisi 5.772,62. IHSG bergerak di posisi tertinggi 5.787,73 dan terendah 5.771,04.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 14.019 kali dengan volume perdagangan 104 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 166 miliar. Investor asing beli saham Rp 7 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.870.

Sektor yang menguat dan melemah sama besar. Sektor yang tercatat menguat adalah perkebunan, aneka industri, barang konsumsi, kontruksi dan manufaktur. Sedangkan lainnya tertekan.

Saham-saham yang menguat antara lain saham YPAS menanjak 23,85 persen ke posisi 805 per saham, saham GWSA mendaki 11,45 persen ke posisi 146 per saham, dan saham AIMS menguat 8,33 persen ke posisi 260 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham TRIO melemah 16,94 persen ke posisi 206 per saham, saham KBLM merosot 7,02 persen ke posisi 212 per saham, dan saham SDMU turun 6,67 persen ke posisi 71 per saham.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Prediksi Analis

IHSG Menguat 11 Poin di Awal Tahun 2018
Suasana pergerakan perdagangan saham perdana tahun 2018 di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Perdagangan bursa saham 2018 dibuka pada level 6.366 poin, angka tersebut naik 11 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) tampaknya menjadi angin segar bagi laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini. Gerak IHSG bahkan diprediksi bakal menguat kembali pada perdagangan Jumat (10/9/2018).

Kepala Riset Koneksi Capital Alfred Nainggolan mengatakan, sentimen nilai tukar rupiah masih akan pengaruhi laju IHSG. Ia meramalkan gerak IHSG bakal berada di zona positif di perdagangan hari ini. 

"Sentimen rupiah masih kuat pengaruhi IHSG. Hari ini memang menguat 1,63 persen tapi itu masih belum bisa me-recovery anjloknya pada perdagangan Rabu kemarin yang sekitar 4 persen," tuturnya kepada Liputan6.com, Jumat.

Oleh karena itu, Alfred meramalkan IHSG bakal menguat tipis untuk hari ini. "Jadi tampaknya akan menguat tipis ya pada hari ini," ujarnya.

Alfred memproyeksikan IHSG di rentang 5.720- 5.840. Dia juga masih merekomendasikan saham-saham sektor pertambangan dan infrastruktur.

"Masih pertambangan, seperti PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT), dan juga PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA)," ungkapnya.

Alfred menambahkan, laju IHSG pada pekan depan akan sangat ditentukan oleh perdagangan hari ini. "Bursa global kan Sabtu-Minggu libur ya, jadi memang tampaknya kedepan akan sangat ditentukan pada perdagangan hari ini," tutup dia. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya