Wijaya Karya Tambah Modal Rp 1 Triliun kepada Anak Usaha

PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) akan meningkatkan modal disetor kepada anak usaha perseroan PT Wijaya Karya Industri dan Konstruksi

oleh Agustina Melani diperbarui 04 Jan 2019, 13:52 WIB
Diterbitkan 04 Jan 2019, 13:52 WIB
20151102-IHSG-Masih-Berkutat-di-Zona-Merah-Jakarta
Suasana di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (2/11/2015). Pelemahan indeks BEI ini seiring dengan melemahnya laju bursa saham di kawasan Asia serta laporan kinerja emiten triwulan III yang melambat. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) akan meningkatkan modal disetor sebesar Rp 1,08 triliun kepada anak usaha perseroan PT Wijaya Karya Industri dan Konstruksi. PT Wijaya Karya Tbk memiliki saham 97,22 persen di Wijaya Karya Industri dan Konstruksi (Wikon).

Mengutip laman Bursa Efek Indonesia (BEI), seperti ditulis Jumat (4/1/2019), Wijaya Karya meningkatkan modal disetor yang terdiri atas setoran tunai Rp 666,09 miliar dan setoran nontunai berupa aset (inbreng) sebesar Rp 414,33 miliar. Hal itu tersebut disetujui dewan komisaris perseroan dan pemegang saham seri A Dwiwarna pada 31 Desember 2018.

Peningkatan modal disetor kepada Wijaya Karya Industri dan Konstruksi diharapkan membuat posisi keuangan menjadi solvalable dan bankable.

Selain itu, Wikon juga sebagai anak perusahaan PT Wijaya Karya Tbk dapat mengembangkan usahanya di industri assembly sepeda motor listrik, fabrikasi baja dan pengembangan bisnis di bidang peralatan yang akan meningkatkan penjualan dan laba Wikon sehingga meningkatkan kinerja keuangan perusahaan.

Adapun Wijaya Karya yang merupakan induk usaha Wikon tersebut masuk dalam transaksi afiliasi dan benturan kepentingan sehingga harus memenuhi Peraturan Bapepam-LK Nomor IX.E.1 tentang transaksi dan benturan kepentingan transaksi tertentu.

Peningkatan modal ditempatkan dan disetor tersebut berasal dari penerbitan saham baru yang besarnya sesuai dengan hasil konfirmasi penawaran saham dari para pemegang saham.

Adapun penerbitan saham baru sebanyak 12.787.274.369 saham dengan nilai nominal Rp 100 atau seluruhnya Rp 1,27 triliun dengan menawarkan terlebih dahulu kepada para pemegang saham sesuai porsinya masing-masing.

 

 

 

Wijaya Karya Kantongi Kontrak Baru Rp 34,24 Triliun

Akhir tahun 2017, IHSG Ditutup di Level 6.355,65 poin
Pekerja tengah melintas di dekat papan pergerakan IHSG usai penutupan perdagangan pasar modal 2017 di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Pada penutupan perdagangan saham, Jumat (29/12/2017), IHSG menguat 41,60 poin atau 0,66 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) membukukan kontrak baru sebesar Rp 34,24 triliun hingga November 2018.

Sekretaris Perusahaan PT Wijaya Karya Tbk, Puspita Anggraeni menuturkan, kontrak baru itu tidak lepas dari kontribusi segmen infrastruktur, gedung serta properti yang tumbuh signifikan pada bulan ini.

Segmen infrastruktur dan gedung tercatat membukukan kontrak baru Rp 26,17 triliun. Diikuti segmen industri yang mencetak kontrak baru sebesar Rp 4,62 triliun, segmen properti Rp 1,78 triliun dan segmen energi serta industrial plant Rp 1,67 triliun.

“Proyek yang diraih perseroan hingga November 2018 di antaranya proyek pembangunan Bendungan Sadawarna Paket I sebesar Rp 617,48 miliar, proyek Bendungan Randu Gunting Jawa Tengah sebesar Rp 550 miliar,” ujar dia, seperti dikutip dari keterangan tertulis, Jumat 7 Desember 2018.

Selain itu, ia menuturkan, proyek pembangunan enam ruas tol dalam kota sebesar Rp 549,58 miliar. Kemudian pembangunan pabrik pupuk ammonium nitrat (KAN) sebesar Rp 441,60 miliar.

Berdasarkan pemilik proyek, mayoritas kontrak baru perseroan berasal dari sektor private sebesar 52,57 persen. Dilanjutkan sinergi BUMN sebesar 26,33 persen dan pemerintah sebesar 21,11 persen.

Hingga November 2018, perseroan telah mencatatkan kemajuan signifikan dalam kontrak baru. Tercatat pertumbuhan kontrak baru pada November 2018 naik 20 persen dari capaian bulan sebelumnya atau senilai Rp 5,7 triliun.

PT Wijaya Karya Tbk meyakini sejumlah proyek dari sektor infrastruktur akan diraih pada akhir Desember 2018 sehingga target kontrak baru pada 2018 dapat tercapai.

 

 Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya