Investor Asing Beli Saham, IHSG Menanjak 17,72 Poin

Sektor saham industri dasar menguat sehingga mendorong laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ke zona hijau.

oleh Agustina Melani diperbarui 22 Jan 2019, 16:18 WIB
Diterbitkan 22 Jan 2019, 16:18 WIB
Terjebak di Zona Merah, IHSG Ditutup Naik 3,34 Poin
Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). Sejak pagi IHSG terjebak di zona merah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya berbalik arah ke zona hijau usai sempat melemah.

Pada penutupan perdagangan saham, Selasa (22/1/2019), IHSG menguat 17,72 poin atau 0,27 persen ke posisi 6.468,56.

Pada pembukaan, IHSG sempat menguat dua poin ke posisi 6.452. Namun, IHSG menguat sementara dan sempat berada di zona merah.

Indeks saham LQ45 mendaki 0,19 persen ke posisi 1.031,06. Seluruh indeks saham acuan kompak menghijau.

Sebanyak 198 saham menguat sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. 231 saham melemah dan 231 saham melemah. 115 saham diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 464.847 kali dengan volume perdagangan 12,5 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 9,8 triliun. Investor asing beli saham Rp 117,13 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.215.

Sebagian besar sektor saham menguat kecuali sektor saham tambang turun 1,71 persen dan sektor saham aneka industri melemah 1,26 persen. Demikian juga sektor saham infrastruktur tergelincir 0,09 persen.

Sementara itu, sektor saham industri dasar naik 1,42 persen, dan bukukan penguatan terbesar. Disusul sektor saham barang konsumsi naik 0,69 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham CLAY mendaki 24,61 persen ke posisi Rp 476 per saham, saham OCAP melonjak 24,53 persen ke posisi Rp 264 per saham, dan saham DART mendaki 20,59 persen ke posisi Rp 328 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham SQMI merosot 24,79 persen ke posisi Rp 358 per saham, saham INCF turun 19,51 persen ke posisi Rp 264 per saham, dan saham PADI terpangkas 17,39 persen ke posisi Rp 760 per saham.

Bursa saham Asia pun bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng melemah 0,70 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi tergelincir 0,32 persen, indeks saham Jepang Nikkei susut 0,47 persen, indeks saham Shanghai terpangkas 1,18 persen dan indeks saham Singapura merosot 0,76 persen.

Sementara itu, indeks saham Thailand menguat 0,55 persen dan indeks saham Taiwan mendaki 0,05 persen.

Analis PT Indosurya Sekuritas, William Suryawijaya menuturkan, IHSG menguat karena konsolidasi biasa.

IHSG Menguat pada Awal Sesi Perdagangan

Tiupan Terompet Warnai Penutupan IHSG 2018
Karyawan memantau pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 2018 di Kantor BEI, Jakarta, Jumat (28/12). Presiden Joko Widodo atau Jokowi menutup langsung perdagangan IHSG 2018. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali bergerak di zona hijau pada awal perdagangan saham Selasa pekan ini. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 14.225.

Pada pembukaan perdagangan saham, Selasa (22/1/2019), IHSG menguat 4,10 poin atau 0,09 persen ke posisi 6.456,77. Indeks saham LQ45 naik tipis 0,01 persen ke posisi 1.028,95. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau.

Sebanyak 140 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Kemudian 69 saham melemah dan 107 saham diam di tempat. Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.464,53 dan terendah 6.452,60.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 22.363 kali dengan volume perdagangan 409 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 341 miliar. Investor asing jual saham Rp 20 miliar di pasar reguler. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 14.225.

Sebagian besar sektor saham menghijau. Hanya ada dua sektor yang tertekan yaitu sektor pertambangan turun 0,62 persend ansektor infraastruktur yang melemah 0,31 persen.

Sektor saham perkebunan naik 0,44 persen, dan bukukan penguatan terbesar. Disusul sektor saham barang konsumsi menguat 0,42 persen dan sektor saham manufaktur mendaki 0,31 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham CLAY melonjak 24,61 persen ke posisi 476 per saham, saham KONI meroket 21,15 persen ke posisi 630 per saham, dan saham OCAP bertambah 18,87 persen ke 252 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham BPTR turun 11,25 persen ke posisi 71 per saham, saham PADI susut 9,78 persen ke posisi 830 per saham, dan saham INRU melemah 7,69 persen ke posisi 840 per saham.

 

 Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya