Liputan6.com, Jakarta Beberapa miliarder ternama mencatat kerugian besar pada Senin (27/1/2025) setelah startup kecerdasan buatan (AI) generatif asal Tiongkok, DeepSeek, mengguncang pasar saham Amerika Serikat. Nvidia, pemimpin AI asal Amerika, menjadi perusahaan yang paling terdampak.
Saham Nvidia anjlok hingga 17%, menyebabkan kapitalisasi pasar perusahaan menyusut sebesar Rp 9.424 triliun (USD 589 miliar). Kerugian ini tercatat sebagai yang terbesar dalam sejarah perusahaan tersebut.
CEO Nvidia sekaligus pemegang saham terbesarnya, Jensen Huang, kehilangan kekayaan sebesar Rp 332,8 triliun (USD 20,8 miliar).
Advertisement
Kekayaan bersihnya turun dari Rp 1.990,4 triliun (USD 124,4 miliar) menjadi Rp 1.659,2 triliun (USD 103,7 miliar), menjatuhkannya dari peringkat ke-10 ke peringkat ke-17 dalam daftar miliarder real-time Forbes.
Mengutip Forbes pada Selasa (28/1/2025), Huang kini berada di bawah taipan mode Spanyol Amancio Ortega, ahli waris Walmart (Rob Walton, Jim Walton, dan Alice Walton), serta nama-nama besar lainnya seperti Bill Gates, CEO Dell Michael Dell, dan mantan wali kota New York Michael Bloomberg.
Larry Ellison dan Raksasa Teknologi Lainnya Terpukul
Kerugian besar juga dialami Larry Ellison, pendiri dan ketua Oracle, yang kehilangan Rp 441,6 triliun (USD 27,6 miliar) setelah saham Oracle turun 14%.
Ellison tergeser dari posisi ketiga ke posisi kelima dalam daftar orang terkaya dunia, di bawah CEO Meta Mark Zuckerberg dan bos LVMH Bernard Arnault.
DeepSeek berhasil mengguncang pasar dengan mengembangkan model bahasa besar (large language model) yang jauh lebih murah dibandingkan pesaing Amerika seperti ChatGPT dari OpenAI.
Hal ini memicu kekhawatiran bahwa perusahaan-perusahaan teknologi besar mungkin harus mengurangi investasi besar-besaran pada teknologi AI generatif.
Apple dan Warren Buffett Untung
Sementara itu, di tengah penurunan saham teknologi Amerika, Apple mencatat kenaikan saham lebih dari 3%. Analis percaya kenaikan ini terjadi karena investasi Apple di bidang AI tidak sebesar perusahaan teknologi lainnya.
Kenaikan saham Apple juga menguntungkan Berkshire Hathaway, perusahaan investasi milik Warren Buffett, yang memiliki kepemilikan signifikan di Apple.
Buffett menjadi miliarder Amerika yang paling untung hari itu, dengan tambahan kekayaan sebesar Rp 36,8 triliun (USD 2,3 miliar).
CEO Apple, Tim Cook, menambah kekayaannya sebesar Rp 368 miliar (USD 23 juta), sementara Laurene Powell Jobs, janda pendiri Apple Steve Jobs, memperoleh tambahan Rp 4,6 triliun (USD 289 juta).
Advertisement
AI DeepSeek Tantang Dominasi Nvidia
Pasar saham Amerika secara keseluruhan melemah pada hari tersebut, dengan indeks S&P 500 turun 1,5% dan Nasdaq yang sarat teknologi anjlok 3,1%. Penurunan ini terutama disebabkan oleh merosotnya saham Nvidia dan perusahaan teknologi besar lainnya.
DeepSeek, yang hanya membutuhkan perangkat keras Nvidia senilai Rp 89,6 miliar (USD 5,6 juta) untuk melatih model AI-nya, telah membuka peluang pengembangan AI canggih dengan biaya yang jauh lebih rendah.
Hal ini menimbulkan tantangan serius bagi dominasi Nvidia dan perusahaan teknologi besar Amerika lainnya yang selama ini memimpin di sektor AI generatif.
Kemunculan DeepSeek menjadi sinyal bahwa Tiongkok siap bersaing dalam teknologi AI, sekaligus memicu pertanyaan tentang valuasi tinggi perusahaan-perusahaan teknologi besar di Amerika.