Sektor Industri Dasar Bebani IHSG di Awal Pekan

Usai sempat menguat di awal sesi, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 16,63 poin pada penutupan perdagangan.

oleh Agustina Melani diperbarui 11 Mar 2019, 16:24 WIB
Diterbitkan 11 Mar 2019, 16:24 WIB
IHSG 30 Mei 2017 Ditutup Melemah 0,33 Persen
Sepanjang perdagangan hari ini (30/5), IHSG bergerak pada kisaran 5.693,39 - 5.730,06, Jakarta, Selasa (30/5). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bervariasi dengan kecenderungan melemah pada awal pekan ini. Aksi jual investor asing menekan laju IHSG.

Pada penutupan perdagangan saham, Senin (11/3/2019), IHSG melemah 16,63 poin atau 0,26 persen ke posisi 6.366,43. Indeks saham LQ45 naik 0,04 persen ke posisi 995,41.

Sebagian besar indeks saham acuan bervariasi. Sebanyak 240 saham melemah sehingga menekan IHSG. 165 saham menguat dan 129 diam di tempat.

Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.420,78 dan terendah 6.366,03.

Total frekuensi perdagangan saham 370.612 kali dengan volume perdagangan 12,3 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 6,6 triliun. Investor asing jual saham Rp 504,27 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) menguat Rp 14.290.

Sebagian besar sektor saham tertekan dengan sektor saham industri dasar memimpin pelemahan terbesar sekitar 1,14 persen, sektor saham pertanian merosot 0,73 persen dan sektor saham infrastruktur susut 0,49 persen.

Sektor saham perdagangan menguat 0,26 persen, sektor saham aneka industri dan barang konsumsi menguat 0,20 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham BALI naik 24,89 persen ke posisi 1.455 per saham, saham OCAP menguat 24,86 persen ke posisi 1.105 per saham, dan saham SRTG mendaki 20,05 persen ke posisi 4.490 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham JAYA melemah 21,03 persen ke posisi 338 per saham, saham TCPI tergelincir 19,93 persen ke posisi 5.725 per saham, dan saham ENRG susut 12,66 persen ke posisi 69.

Bursa saham Asia bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,97 persen, indeks saham Jepang Nikkei mendaki 0,47 persen, indeks saham Shanghai menguat 1,92 persen, dan indeks saham Taiwan menguat 0,08 persen.

Sementara itu, indeks saham Thailand melemah 0,08 persen dan indeks saham Singapura turun 0,14 persen.

Analis PT Binaartha Sekuritas, Nafan Aji menuturkan, minimnya sentimen positif dari dalam negeri disertai dengan faktor pelemahan rupiah terhadap dolar AS turut memberikan efek bagi pelaku pasar untuk wait and see sehingga IHSG melemah. Aksi beli investor asing juga capai Rp 558,60 miliar.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Awal Sesi, IHSG Menguat

Awal 2019 IHSG
Pengunjung beraktivitas dekat layar monitor pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (2/1). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan saham 2019 menguat 10,4 poin atau 0,16% ke 6.204. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada perdagangan saham awal pekan ini. Aksi beli investor asing turut mendukung penguatan IHSG.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Senin (11/3/2019), IHSG menguat 35,81 poin atau 0,56 persen ke posisi 6.418,88. Pada pukul 09.00 WIB, indeks saham LQ45 naik 0,58 persen ke posisi 1.000,75. Sebagian besar indeks saham acuan menguat.

Sebanyak 111 saham menguat sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. 102 saham melemah dan 129 saham diam di tempat. Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.420,78 dan terendah 6.398,95.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 29.743 kali dengan volume perdagangan 960,9 juta saham. Nilai transaksi Rp 482,5 miliar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran 14.320.

Sebagian besar sektor saham menghijau kecuali sektor saham infrastruktur turun 0,32 persen, sektor saham konstruksi susut 0,03 persen, dan sektor saham perdagangan melemah 0,11 persen.

Sektor saham aneka industri menguat 1,02 persen, dan bukukan penguatan terbesar. Sektor saham manufaktur mendaki 0,43 persen dan sektor saham perkebunan naik 0,42 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham DVLA naik 22,73 persen ke posisi 2.700 per saham, saham SIMA mendaki 15,13 persen ke posisi 350 per saham, dan saham KOIN melonjak 9,79 persen ke posisi 314 per saham.

Sedangkan saham-saham yang melemah antara lain saham TCPI melemah 19,93 persen ke posisi 5.725 per saham, saham IDPR tergelincir 11,18 persen ke posisi 755 per saham, dan saham ENRG terpangkas 7,59 persen ke posisi 73 per saham.

Bursa saham Asia pun bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,17 persen, indeks saham Jepang Nikkei mendaki 0,15 persen.

Indeks saham Korea Selatan Kospi turun 0,35 persen, indeks saham Shanghai susut 0,09 persen, indeks saham Singapura melemah 0,23 persen dan indeks saham Taiwan merosot 0,02 persen.

 

 Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya