Investor Asing Lepas Saham, Laju IHSG Bervariasi

Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bervariasi pada perdagangan saham Kamis pekan ini.

oleh Agustina Melani diperbarui 14 Mar 2019, 09:21 WIB
Diterbitkan 14 Mar 2019, 09:21 WIB
IHSG
Pekerja beraktivitas di BEI, Jakarta, Selasa (4/4). Sebelumnya, Indeks harga saham gabungan (IHSG) menembus level 5.600 pada penutupan perdagangan pertama bulan ini, Senin (3/4/2017). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bervariasi pada perdagangan saham Kamis pekan ini. Pergerakan IHSG cenderung terbatas.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Kamis (14/3/2019), IHSG melemah 2,65 poin atau 0,04 persen ke posisi 6.374,91. Pada pukul 09.00 waktu JATS, IHSG naik tipis 5,14 poin atau 0,08 persen ke posisi 6.382,72. Indeks saham LQ45 menguat 0,04 persen ke posisi 996,69. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau.

Sebanyak 162 saham menguat sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. 73 saham melemah dan 115 saham diam di tempat.

Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.386,03 dan terendah 6.372,96.

Total frekuensi perdagangan saham 32.602 kali dengan volume perdagangan 959,2 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 537,9 miliar. Investor asing jual saham Rp 45,67 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di posisi Rp 14.250.

Sebagian besar sektor saham menguat dan melemah. Sektor saham aneka industri menguat 0,55 persen, sektor saham aneka industri naik 0,31 persen dan sektor saham konstruksi 0,43 persen.

Sementara itu, sektor saham barang konsumsi melemah 0,40 persen dan sektor saham pertanian susut 0,06 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham GHON naik 21,76 persen ke posisi Rp 1.595 per saham, saham WICO menguat 13,46 persen ke posisi 590 per saham, dan saham WIIM menanjak 8,7 persen 298 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham TUGU turun 14,89 persen ke posisi 2.400 per saham, saham GOLD merosot 15,09 persen ke posisi 450 per saham, dan saham JPFA tergelincir 3,75 persen ke posisi 2.310 per saham.

Bursa saham Asia bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,30 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi mendaki 0,06 persen, indeks saham Jepang Nikkei menanjak 0,63 persen, dan indeks saham Taiwan menguat 0,12 persen.

Selain itu, indeks saham Shanghai merosot 0,15 persen dan indeks saham Singapura susut 0,27 persen.

 

Prediksi Analis

IHSG 30 Mei 2017 Ditutup Melemah 0,33 Persen
Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,33% atau 18,94 poin ke level 5.693,39, Jakarta, Selasa (30/5). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang lanjutkan penguatan pada perdagangan saham Kamis pekan ini.

Analis PT Indosurya Sekuritas, William Suryawijaya menuturkan, IHSG masih akan dapat terus mempertahankan level support yang sehingga IHSG berpotensi lanjutkan kenaikan. Ini akan ditopang kuatnya fundamental ekonomi dan membaiknya kinerja emiten.

"Sehari jelang rilis data ekonomi neraca perdagangan, IHSG berpotensi naik. IHSG akan bergerak di kisaran 6.336-6.498,” ujar William dalam catatannya, Kamis (14/3/2019).

Sementara itu, Analis PT Binaartha Sekuritas,Nafan Aji menuturkan, secara teknikal, IHSG berpeluang menguat. Ini juga mempertimbangkan penutupan perdagangan kemarin, IHSG naik 0,37 persen ke 6.377. Pada support pertama dan kedua di kisaran 6.351,10-6.324,64. Sedangkan resistance di kisaran 6.390,80-6.404,04.

"Berdasarkan indikator, MACD mendekati area negatif. Meski pun demikian, stochastic sudah berhasil membentuk pola golden cross di area oversold,” kata dia.

Nafan memprediksi, IHSG bergerak di kisaran 6.324-6.404 pada Kamis pekan ini.

Sedangkan, Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia, Lanjar Nafi juga prediksi IHSG lanjutkan penguatan di kisaran 6.350-6.427.

Untuk pilihan saham, Lanjar memilih saham PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), dan PT Adaro Energy Tbk (ADRO).

Sedangkan Nafan merekomendasikan beli saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI).

William memilih saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), PT  Bank Central Asia Tbk (BBCA).

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya