Ikuti Bursa Global, IHSG Menguat 20,44 Poin

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya berbalik ke zona hijau usai alami pelemahan dalam dua hari berturut-turut.

oleh Agustina Melani diperbarui 15 Mei 2019, 09:18 WIB
Diterbitkan 15 Mei 2019, 09:18 WIB
IHSG 30 Mei 2017 Ditutup Melemah 0,33 Persen
Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,33% atau 18,94 poin ke level 5.693,39, Jakarta, Selasa (30/5). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya berbalik ke zona hijau usai alami pelemahan dalam dua hari berturut-turut. Penguatan IHSG ini juga ditopang dari bursa saham global yang positif.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Rabu (15/5/2019), IHSG menguat 20,44 poin atau 0,34 persen ke posisi 6091,64. Pada pembukaan pukul 09.00 waktu JATS, IHSG menguat 30,92 poin atau 0,51 persen ke posisi 6.102,1. Indeks saham LQ45 menanjak 0,55 persen ke posisi 955,98. Seluruh indeks saham acuan kompak menguat.

Sebanyak 175 saham menghijau sehingga mengangkat IHSG. 46 saham melemah dan 103 saham diam di tempat. Pada sesi pertama, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.104,12 dan terendah 6.091,64.

Total frekuensi perdagangan saham 27.204 kali dengan volume perdagangan 900,7 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 443, 7 miliar. Investor asing jual saham Rp 1,06 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.453.

Sebagian besar sektor menghijau kecuali sektor saham konstruksi turun 0,06 persen. Sektor saham tambang menguat 1,3 persen, dan bukukan penguatan terbesar.

Disusul sektor saham barang konsumsi menanjak 0,73 persen dan sektor saham manufaktur naik 0,63 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham ETWA naik 29,31 persen ke posisi Rp 75 per saham, saham HELI melonjak 1,37 persen ke posisi Rp 148 per saham, dan saham DART mendaki 6,45 persen ke posisi Rp 330 per saham.

Sementara itu, saham-saham yang melemah antara lain saham DUTI turun 21,74 persen ke posisi Rp 3.600 per saham, saham NAGA tergelincir 4,5 persen ke posisi Rp 212 per saham, dan saham WIKA merosot 2,7 persen ke posisi Rp 1.985 per saham.

Bursa saham Asia sebagian besar menguat kecuali indeks saham Jepang Nikkei turun 0,02 persen dan indeks saham Shanghai susut 0,09 persen.

Sementara itu, indeks saham Hong Kong Hang Seng menguat 0,60 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi menanjak 0,61 persen, indeks saham Jepang Nikkei stagnan, indeks saham Shanghai menguat 0,87 persen dan indeks saham Taiwan mendaki 0,71 persen.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Prediksi Analis

IHSG
Pekerja beraktivitas di BEI, Jakarta, Selasa (4/4). Sebelumnya, Indeks harga saham gabungan (IHSG) menembus level 5.600 pada penutupan perdagangan pertama bulan ini, Senin (3/4/2017). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, gerak indeks harga saham gabungan (IHSG) diperkirakan akan mencoba menguat (rebound) pada perdagangan saham hari ini. Penguatan IHSG disebabkan tekanan aksi jual yang kini cenderung mereda.

Analis PT Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan mengungkapkan, IHSG kemungkinan diperdagangkan pada zona hijau di rentang 6.035-6.103.

"Penguatan beberapa hari terakhir sudah dinilai oversold, tekanan jual diperkirakan akan melemah sehingga ada potensi rebound dalam jangka pendek," terangnya di Jakarta, Rabu, 15 Mei 2019.

Sementara itu, dari dalam negeri, Investor akan menanti rilis data neraca perdagangan untuk bulan april 2019 yang akan dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS).

Menambahkan, Analis OSO Sekuritas Sukarno Alatas mengatakan tekanan jual kemungkinan akan berkurang pada satu hingga dua hari ini. Oleh karena itu IHSG berpeluang rebound.

"IHSG kemungkinan rebound pada kisaran support dan resistance di 6.001-6.036," ucapnya.

Adapun dia menyarankan investor untuk membeli saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Elnusa Tbk (ELSA), dan PT United Tractors Tbk (UNTR).

Sedangkan Christoper merekomendasikan investor untuk memborong saham PT ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), serta PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE).

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya