3 Sektor Saham Melemah, IHSG Dibuka Dua Arah

IHSG bergerak dua arah pada pembukaan perdagangan Rabu (21/8).

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 21 Agu 2019, 09:15 WIB
Diterbitkan 21 Agu 2019, 09:15 WIB
IHSG
Pekerja berbincang di dekat layar indeks saham gabungan di BEI, Jakarta, Selasa (4/4). Pada pemukaan indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini naik tipis 0,09% atau 4,88 poin ke level 5.611,66. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak dua arah pada pembukaan perdagangan saham Rabu ini. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.267.

Pada pra pembukaan perdagangan, Rabu (21/8/2019), IHSG turun tipis 4,92 poin atau 0,08 persen ke level 6.290,81. Pada pembukaan pukul 09.00 waktu JATS, IHSG berbalik arah dengan naik 4,79 poin atau 0,08 persen ke posisi 6.300,53.

Sementara itu, indeks saham LQ45 juga naik 0,09 persen ke posisi 983,60. Seluruh indeks acuan mayoritas berada di zona hijau.

Pada awal pembukaan perdagangan sebanyak 112 saham menguat. Selain itu 54 saham melemah dan 126 saham diam di tempat.

Pada awal perdagangan hari ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.300,99 dan terendah 6.289,22.Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 12.271 kali dengan volume perdagangan 483 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 144,4 miliar.

Investor asing jual saham Rp 6,2 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.267.

Dari 10 sektor pembentuk IHSG, tujuh sektor menguat yang dipimpin sektor perkebunan naik 0,79 persen. Disusul sektor pertambangan 0,52 persen dan sektor infrastruktur 0,41 persen

Sektor saham yang melemah yaitu sektor aneka industri turun 0,22 persen, sektor barang konsumsi turun 0,07 persen dan sektor manufaktur turun 0,05 persen

Saham-saham yang menguat sehingga membawa IHSG ke berbalik arah zona hijau antara lain POLY menguat 8,7 persen ke level Rp 75 per saham, PJAA naik 6,51 persen ke level Rp 1.145 per saham dan BIKA menguat 6,25 persen ke angka Rp 204 per saham.

Saham-saham yang melemah antara lain saham YPAS turun 21,55 persen ke posisi Rp 284 per saham, saham CANI melemah 8,06 persen ke posisi Rp 171 per saham dan saham COWL turun 6,36 persen ke posisi Rp 206 per saham.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Menanti Suku Bunga Acuan BI, Laju IHSG Diramal Melemah

IHSG
Pekerja beraktivitas di BEI, Jakarta, Selasa (4/4). Sebelumnya, Indeks harga saham gabungan (IHSG) menembus level 5.600 pada penutupan perdagangan pertama bulan ini, Senin (3/4/2017). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan masih akan bergerak ke teritori negatif pada perdagangan saham hari ini.

Selain sentimen global, dari dalam negeri keputusan terkait suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI) pekan ini dinilai akan mempengaruhi pola indeks.

Sebab itu, analis memproyeksi IHSG masih akan tertahan dengan diperdagangkan dalam kisaran support dan resistance di level 6.278-6.316.

"Indeks berpeluang terkoreksi di 6.278-6.316. Investor masih wait and see menanti statement suku bunga BI," papar Vice President PT Artha Sekuritas Frederik Rasali Rabu (21/8/2019).

Seirama, Direktur Riset dan Investasi Kiwoom Sekuritas Indonesia, Maximilianus Nico Demus menilai, pergerakan IHSG masih berat, rentan dengan tekanan bearish pada supprot resistance 6200-6328.


Rekomendasi Saham

Terjebak di Zona Merah, IHSG Ditutup Naik 3,34 Poin
Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). Sejak pagi IHSG terjebak di zona merah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Adapun sejumlah saham yang menarik menurutnya secara teknikal ialah saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), dan saham PT Bukit Asam Tbk (PTBA).

Sedangkan Artha Sekuritas mencermati saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Indosat Tbk (ISAT), hingga saham PT PP Tbk (PTPP).

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya