Bursa Asia Tergelincir karena Kekhawatiran Gelombang Kedua Corona

Di Jepang, Nikkei 225 tergelincir 0,64 persen pada awal perdagangan.

oleh Septian Deny diperbarui 15 Jun 2020, 10:26 WIB
Diterbitkan 15 Jun 2020, 08:30 WIB
Pasar Saham di Asia Turun Imbas Wabah Virus Corona
Seorang wanita berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Liputan6.com, Jakarta - Saham-saham di Asia melemah pada perdagangan Senin pagi karena kekhawatiran akan munculnya kembali atas pandemi virus Corona atau gelombang kedua.

Dikutip dari CNBC, Senin (15/6/2020), di Jepang, Nikkei 225 tergelincir 0,64 persen pada awal perdagangan, sementara indeks Topix turun 0,33 persen.

Di Korea Selatan, Kospi turun 0,68 persen. Sementara itu, S&P/ASX 200 di Australia tergelincir 0,33 persen. Secara keseluruhan, indeks MSCI Asia ex-Jepang diperdagangkan 0,25 persen lebih rendah.

Perkembangan seputar pandemi virus Corona kemungkinan terus dipantau oleh investor pada awal pekan ini.

Sebuah distrik di ibu kota Cina Beijing berada dalam "darurat perang" setelah sekelompok orang terinfeksi ditemukan berpusat di sekitar pasar grosir, menurut Reuters. Stateside, Texas dan North Carolina juga melaporkan sejumlah catatan rawat inap terkait virus pada hari Sabtu.

"Berita selama akhir pekan tidak banyak membantu meredakan kekhawatiran tentang risiko tindakan pengurungan putaran baru," tulis Rodrigo Catril, Ahli Strategi Valuta Asing Senior di National Australia Bank.

"Ketika ekonomi dibuka kembali, peningkatan tingkat infeksi diperkirakan terjadi, pertanyaannya adalah apakah langkah-langkah mendeteksi akan cukup efisien untuk memungkinkan langkah-langkah penahanan lokal tanpa harus menutup seluruh perekonomian lagi," kata Catril.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Harga Minyak

Ilustrasi tambang migas
Ilustrasi tambang migas (iStockPhoto)

Harga minyak lebih rendah di pagi hari jam perdagangan Asia. Patokan minyak mentah berjangka internasional Brent turun 1,83 persen menjadi USD 38,02 per barel. Minyak mentah berjangka AS juga turun 2,4 persen menjadi USD 35,39 per barel.

Indeks dolar AS, yang melacak greenback terhadap sejumlah mata uang lain, terakhir di 97,17 setelah naik dari level di bawah 96,5 minggu lalu.

Yen Jepang diperdagangkan pada 107,30 per dolar menyusul penguatan dari level di atas 108 pekan lalu. Dolar Australia berpindah tangan pada $ 0,6828 setelah tergelincir minggu lalu dari level di atas $ 0,693.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya