IHSG Tembus 6.000 di Sesi I, Mampukah Bertahan?

IHSG pada penutupan perdagangan sesi 1 Senin (14/12/2020) hari ini berhasil tembus Rp 6.000,69

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 14 Des 2020, 13:55 WIB
Diterbitkan 14 Des 2020, 13:51 WIB
20161110-Hari-ini-IHSG-di-buka-menguat-di-level-5.444,04-AY2
Suasana kantor Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/11). Dari 538 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia, 181 saham menguat, 39 saham melemah, 63 saham stagnan, dan sisanya belum diperdagangkan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan sesi 1 Senin (14/12/2020) hari ini berhasil tembus Rp 6.000,69, menguat 62,36 poin atau 1,05 persen.

Total volume perdagangan saham di pasar modal hingga sesi I hari ini mencapai 16,043 miliar saham, dengan total nilai Rp 10,297 triliun. Dimana sebanyak 271 saham mengalami kenaikan, 183 saham turun, dan 149 saham lainnya stagnan.

Lantas, apakah penguatan IHSG ini mampu bertahan hingga tutup tahun 2020?

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Hoesen optimistis, pergerakan indeks saham ke depannya akan terus membaik.

"Berbagai data indikator pasar modal kita menunjukan bahwa kepercayaan publik dan calon emiten terhadap Pasar Modal Indonesia masih cukup tinggi. Dan saya optimis pasar modal kita ke depan masih akan membukukan kinerja yang lebih baik lagi," tuturnya dalam sesi webinar bersama Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (14/12/2020).

Pernyataan itu didasari oleh berbagai indikator. Seperti jumlah pencatatan saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) di Pasar Modal Indonesia yang jadi tertinggi di antara seluruh negara Asean selama pandemi Covid-19.

"Penambahan jumlah emiten tersebut juga merupakan yang tertinggi jika dibandingkan dengan seluruh negara di kawasan ASEAN," ujar Hoesen.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Investor Domestik

IHSG Menguat 11 Poin di Awal Tahun 2018
Layar indeks harga saham gabungan menunjukkan data di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Perdagangan bursa saham 2018 dibuka pada level 6.366 poin, angka tersebut naik 11 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Selain itu, Hoesen juga mencermati adanya peningkatan peran investor domestik, khususnya investor ritel dalam mendorong kinerja perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia.

Berdasarkan data bulanan hingga November 2020 ini, tercatat bahwa investor domestik secara value masih menguasai transaksi saham dibandingkan investor asing, yakni mencapai hampir 75 persen.

"Dalam prosentase tersebut, tipe investor yang dominan adalah investor ritel individual, yakni mencapai hampir 76 persen," tandas Hoesen.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya