PP Properti Dapat Pinjaman Rp 1,6 Triliun dari PTPP

PT PP Properti Tbk dapat pinjaman seiring pandemi COVID-19 yang berdampak pada kebijakan pengetatan oleh perbankan dalam memberikan pendanaan.

oleh Agustina Melani diperbarui 23 Jan 2021, 14:46 WIB
Diterbitkan 23 Jan 2021, 14:46 WIB
Pergerakan IHSG Turun Tajam
Pengunjung melintas di papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - PT PP Properti Tbk (PPRO) memperoleh pinjaman dana dari induk usaha perseroan PT PP Tbk (PTPP) sebesar Rp 1,6 triliun. Pendanaan tersebut untuk memenuhi sebagian kewajiban keuangan yang jatuh tempo.

Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Sabtu, (23/1/2021), pinjaman tersebut memiliki bunga 9,5 persen atau sebesar 0,791 persen per bulan dan bersifat non revolving dengan jangka waktu 36 bulan. Transaksi tersebut 35,25 persen dari ekuitas perseroan berdasarkan laporan keuangan per 30 September 2020.

Mengutip laporan keuangan perseroan di BEI, ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 4,01 triliun pada 30 September 2020.

Pinjaman dana ini seiring pandemi COVID-19 yang berdampak pada kebijakan pengetatan oleh perbankan dalam memberikan pendanaan.

“Maka diperlukan pinjaman dari PTPP selaku pemegang saham untuk memenuhi sebagian dari kewajiban keuangan jatuh tempo (SKBDN, utang bank, utang bunga dan MTN jatuh tempo,” demikian seperti dikutip dari keterbukaan informasi BEI.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Kinerja Keuangan

20170210- IHSG Ditutup Stagnan- Bursa Efek Indonesia-Jakarta- Angga Yuniar
Suasana pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (10/2). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Hingga kuartal III 2020, PPRO mencatat laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk merosot 63,67 persen menjadi Rp 76,48 miliar dari periode sama tahun sebelumnya Rp 210,54 miliar.

Pendapatan usaha susut 6,8 persen dari Rp 1,37 triliun hingga kuartal III 2019 menjadi Rp 1,27 triliun hingga kuartal III 2020.

Pada penutupan perdagangan Jumat, 22 Januari 2021, saham PPRO merosot 4,2 persen ke posisi Rp 91 per saham. Saham PPRO sempat sentuh level tertinggi 96 dan terendah 89. Nilai transaksi Rp 22,3 miliar.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya