Sektor Saham Tambang Tertekan, IHSG Anjlok 1,9 Persen

Pada pra pembukaan perdagangan saham, IHSG menguat 15,93 poin atau 0,24 persen ke posisi 6.322,52.

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 25 Jan 2021, 09:58 WIB
Diterbitkan 25 Jan 2021, 09:15 WIB
FOTO: IHSG Akhir Tahun Ditutup Melemah
Pengunjung melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (30/12/2020). Pada penutupan akhir tahun, IHSG ditutup melemah 0,95 persen ke level 5.979,07. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) fluktuaktif pada perdagangan saham Senin, (25/1/2021). IHSG fluktuaktif di tengah laju bursa saham Asia yang menguat.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, IHSG menguat 15,93 poin atau 0,24 persen ke posisi 6.322,52. Pada pukul 09.00 WIB, IHSG melemah tipis 6,04 poin atau 0,10 persen ke posisi 6.301.

Indeks saham LQ45 melemah 0,60 persen ke posisi 985,58. Seluruh indeks saham acuan kompak melemah.Pada pukul 09.04 WIB, IHSG turun 1,9 persen ke posisi 6.188.

Sebanyak 175 saham merosot sehingga menekan IHSG. 80 saham menghijau dan 200 saham diam di tempat. Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.322,72 dan terendah 6.262,59.

Total frekuensi perdagangan saham 38.930 kali dengan volume perdagangan 553,3 juta. Nilai transaksi Rp 937 miliar.  Investor asing jual saham senilai Rp 158,20 miliar di seluruh pasar.

10 sektor saham kompak melemah. Sektor saham tambang merosot 3,33 persen, dan memimpin pelemahan IHSG. Disusul sektor saham aneka industri merosot 3,07 persen dan sektor saham pertanian melemah 2,93 persen.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Gerak Saham

IHSG Merosot hingga Diberhentikan Sementara
Pergerakan saham pada layar elektronik pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/7/2020). IHSG pada perdagangan di BEI turun tajam karena pengumuman Gubernur DKI Anies Baswedan terkait dengan rencana penerapan PSBB secara ketat. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Di tengah tekanan IHSG, ada sejumlah saham yang mencatatkan penguatan antara lain saham FMII naik 24,14 persen ke posisi Rp 1.080 per saham, saham INCF menguat 17,09 persen ke posisi Rp 370 per saham, dan saham KIOS mendaki 12,15 persen ke posisi Rp 600 per saham.

Sementara itu, saham-saham yang melemah antara lain saham PPGL turun 9,42 persen ke posisi Rp 125 per saham, saham INAF tergelincir 6,99 persen ke posisi Rp 3.990 per saham, dan saham ASJT susut 6,98 persen ke posisi Rp 240 per saham.


Aksi Investor Asing

20151102-IHSG-Masih-Berkutat-di-Zona-Merah-Jakarta
Suasana di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (2/11/2015). Pelemahan indeks BEI ini seiring dengan melemahnya laju bursa saham di kawasan Asia serta laporan kinerja emiten triwulan III yang melambat. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Sejumlah saham dibeli investor asing pada awal pekan ini antara lain saham BBCA dibeli investor asing Rp 12,8 miliar, saham TLKM sebanyak Rp 4,8 miliar, dan saham ASII sebanyak Rp 2,1 miliar.

Sedangkan saham-saham yang dilepas investor asing antara lain saham BBNI sebanyak Rp 7,3 miliar, saham SMGR sebanyak Rp 5 miliar, dan saham INCO sebanyak Rp 4,4 miliar.


IHSG Pimpin Pelemahan di Bursa Saham Asia

Pembukaan-Saham
Pengunjung tengah melintasi layar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (13/2). Pembukaan perdagangan bursa hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,57% atau 30,45 poin ke level 5.402,44. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Bursa saham Asia bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 1,22 persen, indeks saham Jepang Nikkei mendaki 0,40 persen, indeks saham Shanghai naik 0,01 persen dan indeks saham Singapura menanjak 0,15 persen. Sedangkan indeks saham Taiwan melemah 1,05 persen. IHSG pimpin pelemahan bursa saham Asia dengan turun 2,04 persen.

Mengutip laporan Ashmore, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah seiring terpukulnya saham kapitalisasi besar.  Indonesia ada risiko penurunan untuk pertumbuhan ekonomi pada kuartal I 2021 seiring pemerintah memperpanjang pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) untuk mencegah penyebaran COVID-19 yang memburuk.

“Kuartal pertama sangat sulit,” ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam wawancara dengan Bloomberg Television.

Ia berharap target pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) lima persen dalam setahun masih dapat dicapai didukung program vaksinasi massal.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya