Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham Jumat, (5/2/2021). Penguatan IHSG terjadi di tengah pengumuman pertumbuhan ekonomi dan cadangan devisa Januari 2021.
Pada penutupan perdagangan saham, IHSG menguat 0,73 persen atau 44,51 poin ke posisi 6.151,72. IHSG sempat berada di level tertinggi 6.151,72 dan terendah 6.090,98. Sebanyak 307 saham menguat sehingga mengangkat IHSG. 176 saham melemah dan 142 saham diam di tempat.
Baca Juga
Total frekuensi perdagangan saham 1.176.077 dengan volume perdagangan 14,3 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 12,6 triliun. Investor asing jual saham Rp 152,60 miliar. Seluruh indeks saham acuam kompak menguat. Indeks saham LQ45 naik 0,45 persen ke posisi 953,57.
Advertisement
Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menguat kecuali sektor saham aneka industri turun 0,83 persen. Sektor saham tambang menguat 2,95 persen, dan catat penguatan terbesar. Disusul sektor saham konstruksi mendaki 1,36 persen dan sektor saham perdagangan menguat 1,3 persen.
Sentimen Angkat IHSG
Analis PT Binaartha Sekuritas Nafan Aji menuturkan, market mengapresiasi komitmen pemerintah dalam melaksanakan program stimulus PC-PEN 2021 sehingga menjadi sentimen positif. Selain itu, peran pemerintah dalam rangka menjaga stabilitas fundamental makro ekonomi domestik yang inklusif dan berkesinambungan.
"Adapun pengumuman produk domestik bruto (PDB) Indonesia sebesar -2,07 persen masih lebih baik dibandingkan konsensus sebesar -2,3 persen," kata dia.
Selain itu, market juga mengapresiasi peningkatan cadangan devisa Indonesia per Januari sebesar USD 138 miliar. Hal ini meningkat dibandingkan rilis sebelumnya sebesar USD 135,9 miliar."Market antusias menanti pengumuman US nonfarm payroll," kata dia.
Gerak Saham
Saham-saham yang catat top gainers atau melonjak tajam antara lain saham MTPS naik 34,83 persen ke posisi Rp 120 per saham, saham POLA melonjak 34,34 persen ke posisi Rp 133 per saham, saham BANK mendaki 24,84 persen ke posisi Rp 392 per saham, saham UFOE naik 24,83 persen ke posisi Rp 382 per saham.
Saham-saham yang melemah antara lain saham GLVA turun 6,99 persen, saham GGRP merosot 6,96 persen, saham LMPI turun 6,96 persen.
Advertisement
Aksi Investor Asing
Saham-saham yang dibeli investor asing antara lain saham BBRI sebanyak Rp 81,8 miliar, saham BBCA sebanyak Rp 81 miliar, saham AKRA sebanyak Rp 47,1 miliar, saham BBTN sebanyak Rp 35 miliar, saham UNTR sebanyak Rp 24,6 miliar, saham KLBF sebanyak Rp 24,1 miliar, saham BBNI sebanyak Rp 10,9 miliar.
Sedangkan saham-saham yang dijual investor asing antara lain saham BMRI sebanyak Rp 117,4 miliar, saham EXCL sebanyak Rp 39,1 miliar, saham INCO sebanyak Rp 28,6 miliar, saham ICBP sebanyak Rp 28,2 miliar, dan saham INDF sebanyak Rp 19,4 miliar.
Â
Bursa Asia
Bursa saham Asia cenderung menguat kecuali indeks saham Shanghai turun 0,16 persen. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,60 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi mendaki 1,09 persen, indeks saham Jepang Nikkei menanjak 1,54 persen, indeks saham Thailand menguat 0,70 persen.
Lalu indeks saham Singapura naik 0,11 persen dan indeks saham Taiwan menguat 0,61 persen.
Advertisement