Liputan6.com, Jakarta - Mengikuti bursa saham global yang tertekan, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada perdagangan saham Jumat (26/2/2021).
Mengutip data RTI, pada pra pembukaan perdagangan saham, IHSG melemah 0,69 persen atau 43,3 poin ke posisi 6.246,31. Pada pukul 09.00 WIB, IHSG tergelincir 1,1 persen atau 70 poin ke posisi 6.221. Indeks saham LQ45 turun 0,86 persen ke posisi 945,74. Seluruh indeks saham acuan kompak tertekan.
Sebanyak 284 saham merosot sehingga menekan IHSG. 144 saham diam di tempat dan 68 saham menguat. Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.249,10 dan terendah 6.203.
Advertisement
Baca Juga
Total frekuensi perdagangan saham sekitar 179.324 kali dengan volume perdagangan 3 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 2 triliun. Investor asing beli saham Rp 202,45 miliar di pasar reguler. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.107.
10 sektor saham kompak tertekan. Sektor saham tambang turun 1,71 persen, dan catat penurunan terbesar. Diikuti sektor saham perdagangan melemah 1,26 persen dan sektor saham aneka industri tergelincir 1,1 persen.
Mengutip laporan Ashmore, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street melemah seiring aksi jual di saham teknologi pada perdagangan Kamis waktu setempat. Semua dari 11 kelompok industri melemah sehingga mendorong indeks saham acuan turun 2,4 persen.
Sektor saham teknologi turun 3,9 persen karena imbal hasil US Treasury melonjak menjadi 1,51 persen. Sejumlah pimpinan bank sentral Amerika Serikat atau the Federal Reserve berpendapat lonjakan imbal hasil obligasi mencerminkan optimisme ekonomi untuk pemulihan ekonomi yang solid dari krisis COVID-19 dan menekankan bank sentral tidak memiliki rencana untuk memperketat kebijakan sebelum waktunya.
Â
**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Gerak Saham
Saham-saham emiten bank masih cetak top gainers atau naik tajam. Saham-saham emiten bank yang melonjak antara lain saham BBYB naik 23,46 persen, saham BBSI meroket 21,08 persen, saham BACA mendaki 20,92 persen, saham AGRS naik 20,13 persen, saham BGTG mendaki 20 persen.
Saham-saham yang tertekan antara lain saham PLAN turun 9,28 persen, saham EDGE tergelincir 6,94 persen, saham MYTX susut 6,94 persen, saham PSDN merosot 6,9 persen dan saham INPP turun 6,87 persen.
Advertisement
Aksi Investor Asing
Pada awal perdagangan, investor asing masih melakukan aksi beli saham BBRI sebanyak Rp 54,8 miliar, saham TLKM sebanyak Rp 43,8 miliar, saham BBTN sebanyak Rp 20,2 miliar, saham BBNI sebanyak Rp 5,2 miliar dan saham KRAS sebanyak Rp 5,1 miliar.
Investor asing yang melakukan aksi jual antara lain saham ASII sebanyak Rp 35,3 miliar, saham BMRI sebanyak Rp 12,4 miliar, saham MDKA sebanyak Rp 4,9 miliar.
Bursa Saham Asia
Bursa saham Asia kompak tertekan. Indeks saham Hong Kong Hang Seng melemah 2,01 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi tergelincir 2,57 persen, indeks saham Jepang Nikkei susut 2,46 persen.
Sementara itu, indeks saham Shanghai merosot 1,5 persen, indeks saham Singapura turun 0,95 persen dan indeks saham Taiwan tergelincir 2,5 persen.
Advertisement