Bursa Saham Asia Bervariasi Jelang Rilis Data Inflasi China

Bursa saham Asia Pasifik beragam pada perdagangan Rabu, 9 Juni 2021. Investor menanti data inflasi China.

oleh Agustina Melani diperbarui 09 Jun 2021, 08:56 WIB
Diterbitkan 09 Jun 2021, 08:56 WIB
Rudal Korea Utara Bikin Bursa Saham Asia Ambruk
Seorang wanita berjalan melewati sebuah indikator saham elektronik sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo (29/8). Akibat peluncuran rudal Korea Utara yang mendarat di perairan Pasifik saham Asia menglami penurunan. (AP Photo/Shizuo Kambayashi)

Liputan6.com, Singapura - Bursa saham Asia Pasifik bervariasi pada perdagangan saham Rabu pagi (9/6/2021) jelang data inflasi China.

Di Jepang, indeks saham Nikkei 225 melemah 0,47 persen pada awal perdagangan. Indeks saham Topix melemah 0,26 persen. Indeks saham Korea Selatan Kospi susut 0,23 persen.

Indeks saham Australia atau ASX 200 naik 0,11 persen. Indeks saham MSCI Asia Pasifik di luar Jepang melemah 0,05 persen. Untuk data ekonomi, indeks harga konsumen dan indeks harga produsen China pada Mei 2021. Demikian dilansir dari CNBC, Rabu (9/6/2021).

Sementara itu, Bank Dunia menaikkan pertumbuhan ekonomi pada Selasa pekan ini. Pertumbuhan ekonomi global diharapkan menjadi 5,6 persen pada 2021. Angka ini lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi global pada awal Januari 2021 di kisaran 4 persen.

Namun, Bank Dunia memperingatkan output global akan sekitar 2 persen di bawah proyeksi pra pandemi COVID-19 pada akhir 2021 terlepas dari pemulihan.

Di wall street, indeks saham S&P 500 sedikit berubah ke posisi 4.227,26. Indeks Dow Jones melemah 30,42 poin ke posisi 34.599,82. Indeks Nasdaq melambung 0,31 persen ke posisi 13.924,91.

Indeks dolar AS berada di posisi 90,12. Angka ini di atas posisi 90. Yen Jepang diperdagangkan di kisaran USD 109,42 per dolar AS.

Harga minyak pada jam perdagangan Asia sedikit berubah. Harga minyak berjangka Brent berada di posisi USD 72,20 per barel. Harga minyak berjangka Amerika Serikat (AS) berada di kisaran USD 70,06 per barel.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Wall Street Bervariasi pada 8 Juni 2021

(Foto: Ilustrasi wall street. Dok Unsplash/lo lo)
(Foto: Ilustrasi wall street. Dok Unsplash/lo lo)

Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street bervariasi pada perdagangan Selasa, 8 Juni 2021. Indeks saham acuan S&P 500 gagal mencapai level tertinggi sepanjang masa pada Mei 2021.

Indeks saham S&P 500 naik kurang dari satu poin menjadi 4.227,26. Indeks Dow Jones merosot 30,42 poin atau 0,1 persen menjadi 34.599,82. Indeks Nasdaq bertambah 0,3 persen menjadi 13.924,91.

Saham Tesla mengghapus kenaikan sebelumnya dan turun hampir 0,3 persen bahkan setelah kenaikan pengiriman mobil. Produsen mobil listrik tersebut mengirimkan 33.463 kendaraan buatan China pada Mei, melonjak 29 persen dari April 2021.

Di sisi lain, saham maskapai berbalik menguat setelah Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit melonggarkan rekomendasi perjalanan untuk 61 negara termasuk Jepang, Prancis, Afrika Selatan, Kanada, Spanyol, dan India. Saham United Airlines naik hampir 0,8 persen. Sementara saham Delta melonjak 2,1 persen. Peningkatan dari Jefferies pada optimisme tentang perjalanan internasional dan bisnis juga mendorong saham Delta.

Saham Boeing naik sedikit setelah Southwest Airlines  mengatakan meningkatkan pesanan untuk model 737 max terkecil dengan hampir tiga lusin pesawat di tengah peningkatan permintaan perjalanan. Sementara itu, trader yang ada di Reddit juga juga meluas ke saham lain terutama saham Clover Health dan Wendy’s pada Selasa pekan ini.

Saham perusahaan rintisan perawatan kesehatan  Clover Health melonjak 100 persen, dan ditutup naik 86 persen. Sedangkan saham Wendy’s menguat 25,8 persen.

Komisi sekuritas dan bursa AS mengatakan, pihaknya mengamati volatilitas yang sedang berlangsung di pasar dan berjanji melindungi investor ritel.

Dai sisi data, lowongan pekerjaan pada April melonjak ke rekor tertinggi baru dengan 9,3 juta lowongan di tengah pemulihan ekonomi. Standar yang ditetapkan pada April jauh di atas 8,3 juta pada Maret yang merupakan tertinggi baru sejak 2000 untuk survei pembukaan pekerjaan dan perputaran tenaga kerja.

“Lonjakan pembukaan baru-baru ini menunjukkan ini menunjukkan perusahaan mengalami kesulitan mengisisi posisi, dan jumlah pemberhentian yang dilaporkan dalam data JOLTS juga telah sebagian besar melonjak, menunjukkan pekerja dapat menemukan dan percaya diri dengan kemampuan untuk menemukan posisi baru,” ujar Analis JP Morgan Daniel Silver.

Ia menambahkan, dua faktor ini menandakan perlunya perusahaan menaikkan upah. “Kami telah melihat berbagai tindakan meningkat belakangan ini,” ujar dia dilansir dari CNBC, Rabu (9/6/2021).

Sementara itu, beberapa situs web global tumbang pada Selasa pagi, tetapi ukuran masalah dan seberapa luasnya tidak jelas. Indeks harga konsumen pada Mei akan dirilis Kamis pekan ini. Ekonom mengharapkan CPI naik 4,7 persen dari tahun sebelumnya. Pada April 2021, CPI meningkat 4,2 persen secara tahunan, dan alami kenaikan tercepat sejak 2008.

Semua mata tertuju pada pertemuan the Federal Open Market Committee yang dijadwalkan pada 15 dan 16 Juni karena investor mencari tahu pernyataan pejabat bank sentral AS tentang inflasi dan kebijakan moneter. Komentar terbaruk oleh pejabat menunjukkan the Fed mulai mempersiapkan pasar untuk mengurangi pembelian asetnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya