BABP Bakal Gelar Rights Issue, Hary Tanoe Sebut Minat Investor Sangat Besar

Executive Chairman of MNC Group Hary Tanoesoedibjo menyebut, terdapat tiga alasan utama BABP melakukan rights issue.

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 22 Jun 2021, 22:16 WIB
Diterbitkan 22 Jun 2021, 22:15 WIB
FOTO: PPKM Diperpanjang, IHSG Melemah Pada Sesi Pertama
Karyawan melihat layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Pada hari ini, IHSG melemah pada penutupan sesi pertama menyusul perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank MNC Internasional Tbk (BABP) akan melepas 14,23 miliar saham untuk penambahan modal dengan mekanisme hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue.

Dalam pemaparannya, Executive Chairman of MNC Group Hary Tanoesoedibjo menyebut, terdapat tiga alasan utama BABP melakukan rights issue.

"Kita merencanakan untuk rights issue jadi 2 saham lama existing membeli satu saham baru, totalnya ada 14,23 miliar saham yang akan kita launch. Tujuannya adalah yang pertama untuk memperkuat capital based dari pada bank, yaitu meningkatkan juga dari buku dua ke tiga," katanya secara virtual, Selasa (22/6/2021).

Terdapat tiga alasan perusahaan melakukan righs issue, yakni memperkuat struktur permodalan MNC Bank, memperluas kapasitas pinjaman MNC Bank secara digital dan akuisisi pengguna untuk mendukung pertumbuhan bisnis.

Yang terakhir ialah mendukung pengembangan aplikasi motionbanking, termasuk pengembangan penilaian kredit berbasis Al dan integrasi motionpay dan kartu kredit virtual (Visa dan Mastercard) serta fintech terkait.

"Akhir Agustus rights issue berakhir. Kita rencana efektif itu akhir Juli tanggal 30 mudah mudahan kita bisa on schedule, karena memang minat sampai saat ini sangat besar," tutur Hary.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Incar Dana Rp 4 Triliun

Akhir tahun 2017, IHSG Ditutup di Level 6.355,65 poin
Pekerja tengah melintas di bawah papan pergerakan IHSG usai penutupan perdagangan pasar modal 2017 di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Perdagangan bursa saham 2017 ditutup pada level 6.355,65 poin. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT Bank MNC Internasional Tbk (BABP) akan menggelar Penawaran Umum Perdana (VIII) dalam rangka Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue. Rencana tersebut telah mendapatkan persetujuan pemegang saham dalam RUPSLB yang digelar pada 9 Juni 2021.

Melalui aksi korporasi itu, Perseroan optimistis dapat meraup dana segar Rp 4 triliun sehingga Bank MNC Internasional bisa masuk ke kategori bank umum kegiatan usaha (BUKU) III atau bank dengan modal inti di atas Rp 5 triliun.

"Kami sangat yakin rights issue ini akan berhasil dan kita akan rights issue sekitar Rp 4 triliun supaya MNC Bank bisa langsung naik ke BUKU III," ujar Direktur Utama PT MNC Investama Tbk (BHIT), Darma Putra seperti dikutip, Rabu (16/6/2021).

Perseroan akan melepas sebanyak-banyaknya 14,23 miliar saham seri B dengan nilai nominal Rp 50 per saham atau sebesar 33,33 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah PUT VIII.

Sementara harga penawaran saham baru belum ditetapkan. Saham-saham yang ditawarkan ini seluruhnya merupakan saham yang berasal dari portepel dan akan dicatatkan di BEI. 

Setiap pemegang 2 saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) Perseroan pada tanggal 12 Agustus 2021 pukul 16.15 WIB berhak atas 1 HMETD. Setiap 1 HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 Saham Baru yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan pemesanan pelaksanaan HMETD.

HMETD ini diperdagangkan di BEI dan dilaksanakan selama sepuluh hari kerja mulai tanggal 16 Agustus 2021 sampai dengan tanggal 30 Agustus 2021. 

"HMETD yang tidak dilaksanakan hingga tanggal akhir periode tersebut dinyatakan tidak berlaku lagi,” seperti dikutip dari prospektusnya di keterbukaan informasi BEI.

Untuk potensi investor, Darma mengatakan pihaknya telah melakukan presentasi ke banyak pihak untuk menawarkan investasi melalui rights issue, di antaranya kepada investor ritel, perusahaan pembiayaan luar negeri, hingga institusi lokal.

"Jadi enggak menutup kemungkinan kami akan mencari investor strategic. Bisa dari Jepang, manapun yang minat di digital banking ini, karena minatnya luar biasa,” kata dia.

 

Dana Hasil Rights Issue

Pasar saham Indonesia naik 23,09 poin
Pekerja mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di salah satu perusahaan Sekuritas, Jakarta, Rabu (14/11). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil bertahan di zona hijau pada penutupan perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Darma menyebut beberapa perusahaan internasional seperti Marubeni dan Sumitomo telah melakukan pembicaraan dengan MNC Bank.

"Seperti Marubeni dan Sumitomo udah berkali-kali.  Terakhir ada juga investor dari Jepang berkunjung ke kami,” ujar Darma.

Darma menyebutkan fund-fund besar yang investasinya fokus di digital seperti BA Capital, Infinity, juga sudah bertemu dengan pihak MNC Bank untuk membicarakan rencana Perseroan dalam digitalisasi dari seluruh financial services di bawah MNC Kapital.

"Saat ini kami belum memutuskan. Yang pasti banyak sekali yang tertarik untuk masuk dalam rights issue ini. Jadi kami sangat yakin rights issue ini akan berhasil dan kita akan rights issue sekitar Rp 4 triliun supaya MNC Bank bisa langsung naik ke BUKU III," ujar Darma.

Adapun seluruh dana yang diperoleh dari PUT VIII setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi akan dipergunakan seluruhnya untuk memperkuat struktur permodalan, memperluas kapasitas pinjaman MNC Bank secara digital dan akuisisi pengguna untuk mendukung pertumbuhan, dan mendukung pengembangan aplikasi MotionBanking.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya