10 Saham Paling Tertekan pada 26-30 Juli 2021, Ada PTDU hingga NICL

Berikut 10 saham yang masuk top gainers dan alami penurunan terbesar bahkan melebihi IHSG pada 26-30 Juli 2021.

oleh Agustina Melani diperbarui 31 Jul 2021, 17:16 WIB
Diterbitkan 31 Jul 2021, 17:15 WIB
IHSG Dibuka di Dua Arah
Layar grafik pergerakan saham di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (14/10/2020). Pada pembukaan perdagangan pukul 09.00 WIB, IHSG masih naik, namun tak lama kemudian, IHSG melemah 2,3 poin atau 0,05 persen ke level 5.130, 18. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) alami koreksi 0,52 persen pada 26-30 Juli 2021. IHSG melemah ke posisi 6.070,03 dari pekan sebelumnya di posisi 6.101,69.

Kapitalisasi pasar saham pun tergelincir 0,56 persen dari Rp 7.274,77 triliun pada pekan lalu menjadi Rp 7.233,76 triliun pada pekan terakhir Juli 2021. Di tengah koreksi IHSG, sejumlah saham mencatatkan koreksi tajam bahkan penurunan lebih besar dibandingkan IHSG.

Saham PT Djasa Ubersakti Tbk (PTDU) mencatat penurunan terbesar dengan melemah 29,76 persen ke posisi Rp 1.015 per saham. Lalu saham PT Bank JTrust Indonesia Tbk (BCIC) merosot 28,83 persen ke posisi Rp 580 per saham.

Sebelumnya PT Bank JTrust Indonesia Tbk mengumumkan rencana untuk melaksanaan penambahan modal dengan mekanisme hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue.

Perseroan akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 4,66 miliar saham seri C dengan nilai nominal Rp 100. Jumlah itu 46,60 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan.

J Trust Co Ltd Jepang selaku pemegang saham pengendali akan melaksanakan HMETD yang menjadi haknya dengan kompensai hak tagih dan sebagian dengan konversi dari dana setoran modal. Dana hasil rights issue ini digunakan untuk pemenuhan modal inti minimum perseroan. Aksi korporasi tersebut pun telah mendapatkan persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 23 Juli 2021.

Ingin tahu saham-saham yang masuk top losers pada pekan ini? Berikut 10 saham yang masuk top losers berdasarkan data RTI dan BEI:

1.PT Djasa Ubersakti (PTDU)

Saham PTDU melemah 29,76 persen dari Rp 1.445 per saham menjadi Rp 1.015 per saham. Total volume perdagangan 9.000.400.

2.PT Bank JTrust Indonesia Tbk (BCIC)

Saham BCIC melemah 28,83 persen dari Rp 815 per saham menjadi Rp 580 per saham. Total volume perdagangan saham 1.825.900

3.PT Global Teleshop Tbk (GLOB)

Saham GLOB melemah 25,37 persen dari Rp 268 per saham menjadi Rp 200 per saham. Total volume perdagangan 1.985.600.

4.PT Hotel Sahid Jaya Tbk (SHID)

Saham SHID melemah 23,77 persen menjadi Rp 1.475 per saham dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1.935. Total volume perdagangan 61.500.

5.PT Bank Mayapada Tbk (MAYA)

Saham MAYA tergelincir 23,54 persen ke posisi Rp 1.445 per saham dari pekan lalu Rp 1.890 per saham. Total volume perdagangan 14.782.800.

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Saham HDIT-SILO

FOTO: PPKM Diperpanjang, IHSG Melemah Pada Sesi Pertama
Karyawan melihat layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Indeks acuan bursa nasional tersebut turun 96 poin atau 1,5 persen ke 6.317,864. (Liputan6.com/Johan Tallo)

6.PT Hensel Davest Indonesia Tbk (HDIT)

Saham HDIT melemah 20,77 persen ke posisi Rp 515 per saham. Saham HDIT pada pekan lalu di posisi Rp 650 per saham. Total volume perdagangan 78.955.000.

7.PT Kedaung Indah Can Tbk (KICI)

Saham KICI melemah 19,85 persen ke posisi Rp 210 per saham dari pekan lalu di posisi Rp 262 per saham. Total volume perdagangan 11.982.400.

8.PT Tira Austenite Tbk (TIRA)

Saham TIRA tergelincir 18,22 persen dari Rp 494 per saham menjadi Rp 404 per saham. Total volume perdagangan 618.500.

9.PT PAM Mineral Tbk (NICL)

Saham NICL melemah 17,86 persen menjadi Rp 184 per saham dari pekan lalu Rp 224 per saham. Total volume perdagangan 4.012.704.200.

10.PT Siloam Internasional Hospitals Tbk (SILO)

Saham SILO melemah 15,27 persen dari Rp 9.825 per saham menjadi Rp 8.325 per saham. Total volume perdagangan 5.405.072.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya