Liputan6.com, Jakarta - PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) teken perjanjian kerja sama dengan PT Barata Indonesia (Persero) perihal sinergi antar BUMN untuk menghadapi peluang usaha ke depan.
Penandatangan dilakukan secara daring atau online antara Presiden Direktur PT Waskita Karya (Persero) Tbk Destiawan Soewardjono dengan Direktur Utama PT Barata Indonesia (Persero) Fajar Harry Sampurno, Kamis, 12 Agustus 2021.
Baca Juga
Destiawan Soewardjono mengatakan, penandatanganan ini merupakan komitmen antara kedua BUMN untuk saling menguntungkan secara bisnis. Adapun Waskita memiliki kompetensi di bidang konstruksi properti, engineering procurement construction, dan investasi yang telah berpengalaman dalam menangani proyek-proyek pembangunan besar, baik di dalam dan di luar negeri.
Advertisement
Sedangkan Barata, bergerak dan memiliki kompetensi di bidang industri manufaktur untuk agro dan pertanian, sumber daya air, pembangkitan, oil & gas, alat angkut dan angkat, industri pendukung lainnya, serta konstruksi.
“Sebagai komitmen awal, pelaksanaan penandatangan ini dalam rangka mewujudkan hubungan kerja sama atau sinergi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang saling menguntungkan dan dapat memberikan nilai tambah pada kedua belah pihak antara Barata Indonesia dengan Waskita Karya,” kata Destiawan Soewardjono dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Jumat (13/8/2021).
Dengan kerja sama ini, Destiawan berharap kedua BUMN bisa meningkatkan efektifitas dalam pembangunan infrastruktur serta dapat mendukung kegiatan operasional infrastruktur.
“Dengan demikian agar tercapainya hasil yang memuaskan, selanjutnya kita harus memiliki komitmen yang kuat agar dapat terus bekerja sama yang nantinya bisa berjalan baik dalam jangka panjang,” beber Destiawan.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Sinergi Antar BUMN
Sementara itu, Direktur Utama Barata Indonesia, Fajar Harry Sampurno menyambut baik kolaborasi antara Barata Indonesia dan Waskita Karya.
Dia menuturkan, sinergi antar BUMN bukanlah hal yang baru dan wajar dilakukan. Terutama di tengah kondisi sulit efek dari pandemi COVID-19. “Untuk saat ini sudah tidak zaman kompetisi, tapi kolaborasi," tutur Harry.
Advertisement