Dukung Bangga Buatan Indonesia, Ini Produk Kolaborasi Garuda dan The Goods Dept

Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra menunjukkan beberapa produk hasil kolaborasi dengan Goods Dept.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 14 Agu 2021, 08:48 WIB
Diterbitkan 14 Agu 2021, 08:47 WIB
PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) bersama The Goods Dept akan meluncurkan merchandise tematik bertepatan dengan momentum HUT ke-76 RI (Dok: Liputan6.com/Pipit I.Ramadhani)
PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) bersama The Goods Dept akan meluncurkan merchandise tematik bertepatan dengan momentum HUT ke-76 RI (Dok: Liputan6.com/Pipit I.Ramadhani)

Liputan6.com, Jakarta - PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) bersama The Goods Dept akan meluncurkan merchandise tematik yang mengusung konsep vintage dari logo klasik Garuda Indonesia tahun 1970-1985.

Hal ini bertepatan dengan momentum kemerdekaan Republik Indonesia ke-76. Usai gelaran Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS) Jumat, 13 Agustus 2921, Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra pamerkan beberapa produk hasil kolaborasi dengan Goods Dept.

Adapun produk-produk hasil kolaborasi antara lain berupa Bomber Jacket, Tote Bag, Duffel Bag, dan aksesoris menarik lainnya. Pelanggan setia Garuda dapat membeli produk-produk tersebut secara online di kanal penjualan resmi The Goods Dept pada alamat website https://thegoodsdept.com, atau melalui GarudaShop pada halaman website https://garudashop.garuda-indonesia.com.

"Jadi ini jaket baru yang akan available tanggal 17 Agustus nanti. Kerja sama Garuda Indonesia dengan Goods Dept sebagai bagian dari kolaborasi kita, ini yang pertama,” ujar dia, ditulis Sabtu (14/8/2021).

Sebelumnya, Irfan mengatakan peluncuran produk eksklusif ini merupakan salah bentuk dukungan Garuda Indonesia dalam gerakan bangga buatan Indonesia. The Goods Dept sendiri dikenal sebagai salah satu brand retail fashion lokal yang cukup populer.

"Melalui kerja sama dengan The Goods Dept, kiranya produk-produk eksklusif yang kami hadirkan tidak hanya dapat membangkitkan semangat nasionalisme seluruh masyarakat Indonesia. Namun, juga dapat menginspirasi dan menggali potensi anak bangsa dalam menghasilkan karya terbaik,” kata Irfan.

Selain itu, Garuda Indonesia juga bekerjasama dengan Thermos Indonesia menyediakan tumbler edisi khusus bertema Budaya Indonesia. Untuk pembelian produk ini, dapat diakses melalui laman http://thermos.co.id

"Kita kerja sama dengan Thermos tumbler, ini juga akan keluar dan akan available di market place. Masih terbatas atau special limited edition dari Garuda Indonesia dan termos dengan segala macam pernak-perniknya ini," ucapnya.

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Fokus Bisnis Kargo

Desain masker baru pesawat Garuda Indonesia pada armada B737-800 NG
Desain masker baru pesawat Garuda Indonesia pada armada B737-800 NG (dok: GIA)

Garuda Indonesia terus berinovasi untuk membenahi kinerja keuangan Perseroan yang saat ini tengah memprihatinkan. Upaya tersebut, selain aktif melakukan berbagai kolaborasi, Perseroan juga menggenjot lini bisnis yang saat ini dinilai profitable, yakni kargo.

Saat ini, Perseroan mengandalkan lini bisnis kargo untuk mengoptimalkan pendapatan Perseroan karena dinilai memiliki prospek yang baik. Hal itu juga sebagai respon atas pandemi COVID-19 yang sedang berlangsung, dimana jumlah penumpang pesawat mengalami penurunan signifikan. Sehingga sumbangsihnya ada pendapatan Perseroan juga otomatis merosot.

"Kita akan fokus ke kargo, dan prosesnya sangat baik. Kita terus saksikan jumlah kargo per penerbangan dan alhamdulillah beberapa  penerbangan internasional kita baik itu ke China maupun tempat lain saat ini diisi cukup banyak oleh kargo dengan jumlah yang sangat fenomenal,” kata Irfan.

Ia mengungkapkan, rata-rata pesawat besar garuda Indonesia yang terbang ke luar negeri mampu terisi lebih dari 25 ton kargo di tiap penerbangan. Menyambung upaya ini, Perseroan juga memastikan rute yang dinilai memiliki potensi laba tinggi.

"Kita terus monitor ini dari waktu ke waktu. Saya sendiri ingin pastikan semua rute yang kita terbangkan itu profitable dan berbasis dari kargo karena saat ini kita belum bisa harapkan isian penumpang yang maksimal,” pungkas Irfan.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya