Komisaris Archi Indonesia Borong 2 Juta Saham ARCI Rp 1,14 Miliar

Komisaris PT Archi Indonesia Tbk (ARCI), Ali Abbas Badre Alam membeli saham ARCI untuk investasi.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 15 Sep 2021, 21:09 WIB
Diterbitkan 15 Sep 2021, 21:09 WIB
Pencatatan saham PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) pada Senin, (28/6/2021) (Dok: PT Archi Indonesia Tbk/ARCI)
Pencatatan saham PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) pada Senin, (28/6/2021) (Dok: PT Archi Indonesia Tbk/ARCI)

Liputan6.com, Jakarta - Komisaris PT Archi Indonesia Tbk (ARCI), Ali Abbas Badre Alam membeli 2 juta saham ARCI pada 13 September 2021. Harga pembelian Rp 570 per saham, sehingga total transaksi mencapai Rp 1,14 miliar.

"Tujuan transaksi investasi dengan status kepemilikan saham langsung," demikian dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (15/9/2021).

Setelah transaksi, Ali memiliki 23.108.100 lembar saham atau 0,09 persen saham ARCI, dari sebelumnya sebanyak 21.108.100 lembar saham atau 0,08 persen. Adapun, Ali tercatat sebagai warga negara Singapura.

Pada perdagangan Rabu, 15 September 2021, saham ARCI ditutup stagnan di level Rp 570 per saham. Dengan kenaikan tertingginya di level 570 dan terendah pada 560.

Total frekuensi perdagangan 684 kali dengan volume perdagangan 15,69 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 8,89 miliar.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Kinerja Semester I 2021

Tambang emas Toka Tindung milik PT Archi Indonesia Tbk (Dok: PT Archi Indonesia Tbk)
Tambang emas Toka Tindung milik PT Archi Indonesia Tbk (Dok: PT Archi Indonesia Tbk)

Sepanjang paruh pertama tahun ini, ARCI mencatatkan pendapatan konsolidasian yang meningkat 9 persen menjadi USD 142,4 juta atau sekitar Rp 2 triliun, dibandingkan dengan USD 130,1 juta pada periode sama tahun lalu.

Kenaikan pendapatan ini didukung oleh kenaikan harga rata-rata penjualan emas menjadi USD 1.802 per ons dibandingkan dengan sebelumnya USD 1.656 per ons.

Dari raihan itu, laba bersih meningkat 24 persen menjadi USD 32,6 juta atau sekitar Rp 471 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Peningkatan laba bersih tersebut terutamanya didorong oleh harga rata- rata penjualan emas yang lebih tinggi sebesar 9 persen serta penurunan biaya penambangan sebesar 16 persen dari USD 3,35 per ton menjadi USD 2,83 per ton, meski terjadi kenaikan jumlah total biaya penambangan akibat dari kenaikan sementara rasio pengupasan tanah (stripping ratio) akibat dari pembukaan Pit Araren tahap 5.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya