Sepakat Merger dengan Tri Indonesia, Saham Indosat Tetap Tercatat di BEI

Perusahaan gabungan antara PT Indosat Tbk dan PT Hutchison 3 Indonesia (H3I) akan tetap terdaftar di BEI melalui entitas ISAT.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 17 Sep 2021, 13:36 WIB
Diterbitkan 16 Sep 2021, 22:20 WIB
Indosat Ooredoo
Indosat Ooredoo menguji coba teknologi OpenRAN guna menghadirkan layanan 4G yang berkualitas video di sejumlah wilayah di Maluku (Foto: Indosat Ooredoo).

Liputan6.com, Jakarta - PT Indosat Tbk (ISAT) dan PT Hutchison 3 Indonesia (H3I) resmi mengumumkan kesepakatan transaksi definitif untuk pengajuan penggabungan bisnis.

Perusahaan gabungan akan diberi nama PT Indosat Ooredoo Hutchison Tbk (Indosat Ooredoo Hutchison).  Perusahaan gabungan ini akan tetap terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui entitas ISAT.

Ooredoo Group saat ini memiliki 65 persen saham dan kendali atas Indosat Ooredoo lewat Ooredoo Asia, sebuah perusahaan induk yang dimiliki sepenuhnya. Penggabungan Indosat dan H3I akan menyebabkan CK Hutchison menerima saham baru di Indosat Ooredoo hingga 21,8 persen dari Indosat Ooredoo Hutchison.

Pada saat yang sama, PT Tiga Telekomunikasi akan menerima saham baru Indosat Ooredoo hingga 10,8 persen dari Indosat Ooredoo Hutchison.

Bersamaan dengan penggabungan bisnis, CK Hutchison akan mendapatkan 50 persen saham dari Ooredoo Asia dengan menukar 21,8 persen sahamnya di Indosat Ooredoo Hutchison untuk 33 persen saham di Ooredoo Asia. Kemudian, CK Hutchison juga akan mendapatkan tambahan 16,7 persen kepemilikan di Ooredoo Group lewat transaksi senilai USD 387 juta.

Menyusul transaksi tersebut, Para Pihak masing-masing akan memiliki 50 persen dari Ooredoo Asia, yang akan diberi nama baru yaitu Ooredoo Hutchison Asia dan memiliki 65,6 persen saham serta kendali atas Indosat Ooredoo Hutchison.

"Pada akhir transaksi, Indosat Ooredoo Hutchison akan dikendalikan secara bersama-sama oleh induk masing-masing perusahaan, Ooredoo Group dan CK Hutchison. Perusahaan gabungan akan tetap terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI),” dikutip dari rilis yang diterima Liputan6.com, Kamis (16/9/2021).

Rinciannya, yakni dengan kepemilikan saham sebesar 9,6 persen dipegang oleh pemerintah Indonesia melalui PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero)/PPA. Kemudian PT Tiga Telekomunikasi Indonesia memiliki 10,8 persen saham, dan pemegang saham publik lainnya memiliki sekitar 14,0 persen saham.

Sebelumnya berdasarkan data RTI per 31 Agustus 2021, pemegang saham PT Indosat Tbk antara lain Ooredoo Asia Pte Ltd sebesar 65 persen, PT Perusahaan Pengelola Aset 14,29 persen, masyarakat 20,71 persen.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Gerak Saham ISAT

Perdagangan Awal Pekan IHSG Ditutup di Zona Merah
Pekerja tengah melintas di layar pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/11/2019). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada zona merah pada perdagangan saham awal pekan ini IHSG ditutup melemah 5,72 poin atau 0,09 persen ke posisi 6.122,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pada penutupan perdagangan Kamis, 16 September 2021, saham ISAT naik 1,79 persen ke posisi Rp 7.125 per saham. Saham ISAT dibuka stagnan Rp 7.000 per saham.

Saham ISAT ditransaksikan di posisi tertinggi Rp 7.275 dan terendah Rp 7.000 per saham. Total frekuensi perdagangan 2.642 kali. Total volume perdagangan 57.973. Nilai transaksi Rp 41,5 miliar

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya