IHSG Terbang 1,9 Persen Jelang Penutupan Sesi I, Investor Asing Beli Saham Rp 1,8 Triliun

Jelang penutupan perdagangan sesi pertama, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) meroket ke posisi 6.400.

oleh Agustina Melani diperbarui 06 Okt 2021, 11:05 WIB
Diterbitkan 06 Okt 2021, 11:05 WIB
Dilanda Corona, IHSG Ditutup Melesat
Layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (4/3/2020). IHSG kembali ditutup Melesat ke 5.650, IHSG menutup perdagangan menguat signifikan dalam dua hari ini setelah diterpa badai corona di hari pertama pengumuman positifnya wabah corona di Indonesia. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu perkasa jelang penutupan sesi pertama perdagangan Rabu (6/10/2021). Investor asing membeli saham mencapai Rp 1,8 triliun pada sesi pertama.

Pada perdagangan Rabu siang pukul 10.41 WIB, IHSG melonjak 1,69 persen ke posisi 6.394. Indeks LQ45 menguat 2,53 persen ke posisi 924. Seluruh indeks acuan kompak melonjak. Pada perdagangan sesi pertama, IHSG berada di level tertinggi 6.313 dan terendah 6.307.Pada pukul 10.59 WIB, IHSG melambung 1,9 persen ke posisi 6.407

Sebanyak 303 saham menguat sehingga mengangkat IHSG. 191 saham melemah dan 149 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 832.563 kali. Total volume perdagangan 14,8 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 9,1 triliun. Investor asing beli saham Rp 1,8 triliun di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.203.

Sebagian besar sektor saham menghijau. Indeks sektor saham IDXsiklikal sempat turun 0,02 persen dan indeks sektor IDXtransportasi tergelincir 0,67 persen.

Sementara itu, indeks sektoral IDXindustry melonjak 3,21 persen, dan bukukan penguatan terbesar. Diikuti IDXfinance melonjak 2,53 persen dan IDXenergy menguat 1,49 persen.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, IHSG menguat dipengaruhi penguatan yang terjadi di bursa saham Amerika Serikat atau wall street yang didorong sektor teknologi, energi dan perbankan meski rilis data neraca perdagangan defisit.

“Dari sisi teknikal, nampaknya IHSG saat ini sedang berada pada skenario alternatif kami. Di mana IHSG saat ini sedang extend fase penguatannya dengan target paling tidak di 6400 terlebih dahulu,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.

Sedangkan dari sentimen dalam negeri, ia menyebutkan minim katalis. “Paling tidak kasus Covid-19 yang sudah mulai melandai,” ujar dia.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Top Gainers dan Losers

Dilanda Corona, IHSG Ditutup Melesat
Pekerja melintas di layar IHSG di BEI, Jakarta, Rabu (4/3/2020). IHSG kembali ditutup Melesat ke 5.650, IHSG menutup perdagangan menguat signifikan dalam dua hari ini setelah diterpa badai corona di hari pertama pengumuman positifnya wabah corona di Indonesia. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

-Saham ESTA naik 33,93 persen

-Saham PNSE naik 25 persen

-Saham MBBS naik 22,22 persen

-Saham ABMM naik 17,52 persen

-Saham DEFI naik 16,67 persen

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

-Saham RUNS turun 8,91 persen

-Saham YULE turun 6,99 persen

-Saham MBAP turun 6,92 persen

-Saham MASA turun 6,86 persen

-Saham KIOS turun 6,84 persen

Aksi Investor Asing

IHSG Menguat 11 Poin di Awal Tahun 2018
Suasana di salah satu ruangan di kantor Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Sebelumnya, Perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 2017 ditutup pada level 6.355,65 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Saham-saham yang dibeli investor asing antara lain:

-Saham BBRI senilai Rp 392,9 miliar

-Saham BBCA senilai Rp 266,2 miliar

-Saham ASII senilai Rp 203,2 miliar

-Saham BMRI senilai Rp 104,1 miliar

-Saham PGAS senilai Rp 70,5 miliar

Saham-saham yang dijual investor asing antara lain:

-Saham UNVR senilai Rp 33,5 miliar

-Saham SMGR senilai Rp 19,3 miliar

-Saham INKP senilai Rp 8,9 miliar

-Saham TOWR senilai Rp 5,3 miliar

-Saham TKIM senilai Rp 4,9 miliar

Bursa Saham Asia

Pasar Saham di Asia Turun Imbas Wabah Virus Corona
Seorang wanita berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Bursa saham Asia bervariasi. Indeks Hang Seng turun 0,53 persen, indeks Korea Selatan Kospi susut 0,90 persen, indeks Jepang Nikkei tergelincir 1,09 persen, indeks Thailand susut 0,15 persen dan indeks Taiwan melemah 0,59 persen. Sementara itu, indeks Singapura menguat 0,22 persen.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya