IHSG Melambung 1,37 Persen, Transaksi Harian Sentuh Rp 18,89 Triliun Selama Sepekan

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) IHSG naik 1,37 persen pada 27 September-1 Oktober 2021 menjadi 6.228,84 dari pekan lalu 6.144,81.

oleh Agustina Melani diperbarui 04 Okt 2021, 05:56 WIB
Diterbitkan 02 Okt 2021, 07:37 WIB
IHSG Awal Pekan Ditutup di Zona Hijau
Pejalan kaki melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG sore ini ditutup di zona hijau pada level 6.296 naik 21,62 poin atau 0,34 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat selama sepekan meski turun hampir 1 persen pada Jumat, 1 Oktober 2021.

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), Sabtu (2/10/2021), IHSG naik 1,37 persen pada 27 September-1 Oktober 2021 menjadi 6.228,84 dari pekan lalu 6.144,81.

Nilai kapitalisasi pasar bursa tercatat Rp 7.644,41 triliun hingga pekan ini. Kapitalisasi pasar bursa meningkat 1,4 persen atau Rp 125,71 triliun dari pekan lalu di posisi Rp 7.538,70 triliun.

Pada pekan ini, rata-rata nilai transaksi harian mencatat kenaikan 48,20 persen menjadi Rp 18,89 triliun dari pekan lalu Rp 12,75 triliun. Peningkatan sebesar 17,22 persen terjadi pada rata-rata volume transaksi harian bursa yang berada pada angka 24,83 miliar saham dari 21,18 miliar saham pada pekan sebelumnya.

Di sisi lain, rata-rata frekuensi harian bursa juga meningkat 9,21 persen menjadi 1.503.334 transaksi daro 1.376.543 transaksi pada pekan lalu.

Investor asing  mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp10,515 triliun pada Jumat, 1 Oktober 2021. Sepanjang tahun 2021 investor asing mencatatkan beli bersih sebesar Rp15,994 triliun.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Pencatatan Obligasi

IHSG Menguat
Layar yang menampilkan informasi pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (8/6/2020). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 1,34% ke level 5.014,08 pada pembukaan perdagangan sesi I, Senin (8/6). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sementara itu, PT Waskita Karya (Persero) Tbk menerbitkan obligasi III Waskita Karya tahun 2021 yang resmi dicatatkan di BEI dengan nilai Rp 1,77 triliun pada Senin, 27 September 2021.

PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) memberikan peringkat untuk obligasi ini adalah idAAA(gg) (Triple A, Government Guarantee). PT Bank Mega Tbk menjadi Wali Amanat dalam emisi ini.

Kemudian pada Rabu, 29 September 2021, PT Bussan Auto Finance menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I Bussan Auto Finance Tahap III Tahun 2021 yang resmi dicatatkan di BEI senilai Rp 775 miliar. PT Fitch Rating Indonesia (Fitch) memberikan peringkat AAA(idn) (Triple A) untuk obligasi ini. Bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Mandiri (Persero).

Pada Jumat, 1 Oktober 2021 PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk menerbitkan Obligasi Berkelanjutan II Indah Kiat Pulp & Paper Tahap I Tahun 2021 dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Indah Kiat Pulp & Paper Tahap I Tahun 2021 yang resmi dicatatkan di BEI dengan nilai Rp 3 triliun dan Rp 1 triliun  untuk sukuk.

PEFINDO menyematkan peringkat idA+ (Single A Plus) bagi obligasi dan idA+(sy) (Single A Plus Syariah) untuk sukuk. PT Bank KB Bukopin Tbk bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini.

Total Emisi Obligasi

Akhir tahun 2017, IHSG Ditutup di Level 6.355,65 poin
Pekerja tengah melintas di bawah papan pergerakan IHSG usai penutupan perdagangan pasar modal 2017 di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Perdagangan bursa saham 2017 ditutup pada level 6.355,65 poin. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Total emisi obligasi dan sukuk yang telah tercatat sepanjang tahun 2021 adalah 78 emisi dari 49 Perusahaan Tercatat senilai Rp76,08 triliun.

Total emisi obligasi serta sukuk yang tercatat di BEI sampai dengan saat ini berjumlah 485 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp426,02 triliun dan USD47,5 juta, diterbitkan oleh 126 Perusahaan Tercatat.

Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 140 seri dengan nilai nominal Rp4.443,96 triliun dan USD400,00 juta. Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak 10 emisi senilai Rp5,39 triliun

Rights Issue BRI Diminati Investor Asing

IHSG Awal Pekan Ditutup di Zona Hijau
Pejalan kaki melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG menguat 0,34 persen atau 21 poin ke level 6.296 pada penutupan perdagangan Senin (13/1) sore ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pada Rabu, 29 September 2021, diselenggarakan Seremoni Pembukaan Perdagangan BEI dalam rangka Right Issue PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BRI). Aksi korporasi BRI berupa penerbitan 28,2 miliar saham baru (right issue) digunakan untuk pembentukan Holding Ultra Mikro dan telah terserap seluruhnya, bahkan mengalami oversubscribed.

Total nilai Right Issue BRI mencapai Rp95,9 triliun, yang terdiri dari Rp54,7 triliun dalam bentuk partisipasi non tunai Pemerintah dan Rp41,2 triliun dalam bentuk cash proceed dari pemegang saham publik, Rp27,9 triliun di antaranya berasal dari pemegang saham asing.

 Right Issue BRI merupakan yang terbesar di Asia Tenggara, menduduki peringkat ketiga di Asia, dan peringkat ketujuh di seluruh dunia.

Acara seremoni yang diselenggarakan secara semi-virtual ini dihadiri oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Republik Indonesia Erick Thohir, Wakil Menteri BUMN II merangkap Komisaris Utama BRI Kartika Wirjoatmodjo, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Hoesen, Direktur Utama BEI Inarno Djajadi, dan Direktur Utama BRI Sunarso.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya