Archi Indonesia Genjot Eksplorasi di Koridor Barat

PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) menyatakan, hasil pengeboran di lokasi cadangan emas Bima-Arjuna di Koridor Barat memiliki kadar sangat tinggi.

oleh Agustina Melani diperbarui 12 Okt 2021, 08:05 WIB
Diterbitkan 12 Okt 2021, 08:05 WIB
Tambang emas Toka Tindung milik PT Archi Indonesia Tbk (Dok: PT Archi Indonesia Tbk)
Tambang emas Toka Tindung milik PT Archi Indonesia Tbk (Dok: PT Archi Indonesia Tbk)

Liputan6.com, Jakarta - PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) menyatakan keseluruhan program eksplorasi di Tambang Emas Toka Tindung menunjukkan penambahan cadangan emas berkadar tinggi secara signifkan terutama di Koridor Barat.

Perseroan menyatakan lubang pengeboran berkadar tinggi ini akan menjadi bagian dari laporan sumber daya dan cadangan terbaru perseroan yang akan dikeluarkan ke depan.

Pada awal tahun, PT Archi Indonesia Tbk menargetkan meningkatkan sumber daya emas dari 3,9 juta ons cadangan bijih saat ini dan meningkatkan sumber daya mineral berkadar tinggi dari terduga menjadi terindikasi untuk meningkatkan cadangan bijih pada laporan JORC 2021.

Target itu telah dicapai melalui program eksplorasi pengeboran di lokasi cadangan emas Bima-Arjuna di Koridor Barat memakai total lima diamond drill rig dan satu reserve circulation drill rig salaam periode Desember 2020 hingga Agustus 2021.

Hal ini dengan menyelesaikan tambahan 84 lubang pengeboran dengan total kedalaman 25.000 meter yang hasilkan intersections emas berkadar tinggi.

Direktur Utama dan Chief Executive Officer (CEO) PT Archi Indonesia Tbk, Ken Crichton melihat beberapa kemajuan yang menjanjikan dari hasil pengeboran di lokasi cadangan emas Bima-Arjuna di Koridor Barat. Seperti sebagian memiliki kadar yang sangat tinggi.

"Hasil ini membangun kepercayaan diri kami jika Tambang Emas Toka Tindung merupakan salah satu aset tambang emas terbaik di Indonesia dengan potensi eksplorasi yang signifikan,” ujar dia dikutip dalam keterangan tertulis, Selasa (12/10/2021).

Ia menambahkan, prioritas perseroan saat ini konversi hasil kadar tinggi ini menjadi sumber daya dan cadangan untuk rencana penambangan ke depan.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Program Eksplorasi

Archi Indonesia
Salah satu pit tambang emas Toka Tindung Milik PT Archi Indonesia Tbk

Perseroan juga sudah melangkah lebih maju terkait studi kelayakan untuk mempercepat lokasi cadangan emas Bima-Arjuna untuk masuk tahap produksi. Kedua lokasi tersebut akan memberikan tambahan bijih berkadar tinggi di pabrik pengolahan emas di Toka Tindung.

Program eksplorasi lainnya juga telah mengidentifikasi beberapa target berkadar tinggi yang besar yang sangat dekat, tetapi terpisah dari lokasi cadangan emas Bima-Arjuna. Perseroan menyatakan program itu telah siap dilakukan pengeboran pada semester II 2021.

"Tim geologis kami telah mengenali potensi dari Koridor Barat akan sama besar dengan tambang Toka Tindung saat ini di Koridor Timur. Lebih dari 6 juta ons emas telah berhasil ditemukan di sana dan sebesar 2 juta ons telah berhasil ditambang sejak pertama kali berproduksi pada 2011,” kata dia.

 

Genjot Kegiatan Eksplorasi

Pabrik pengolahan emas Toka Tindung PT Archi Indonesia Tbk (Dok: PT Archi Indonesia Tbk)
Pabrik pengolahan emas Toka Tindung PT Archi Indonesia Tbk (Dok: PT Archi Indonesia Tbk)

Tambang Emas Toka Tindung merupakan salah satu tambang emas terbesar yang memiliki dua Kontrak Karya (KK) yang dimiliki oleh entitas anak yang dimiliki sepenuhnya oleh Archi, PT Meares Soputan Mining (PT MSM) dan PT Tambang Tondano Nusajaya (PT TTN).

Kedua KK ini berlaku hingga 2041 dengan potensi dua kali perpanjangan, masing-masing dengan periode maksimum 10 tahun.

Archi berencana untuk terus mendorong kegiatan eksplorasinya, dengan menargetkan area proyek Near-mine, Koridor Barat dan Greenfields, yang diharapkan akan memberikan sekitar 5,3 – 13,0 juta ons tambahan cadangan bijih emas.

Ini  berdasarkan studi yang dilakukan oleh pakar industri Energy and Mineral Technology International (ENMITECH). Kemudian telah diverifikasi oleh konsultan industri independen, SRK Consulting Group (SRK).

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya