Equity Development Investment Right Issue Rp 1,23 Triliun

Perusahaan jasa keuangan, PT Equity Development Investment Tbk (GSMF) akan rights issue dengan harga pelaksanaan Rp 165 per saham.

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Okt 2021, 20:10 WIB
Diterbitkan 13 Okt 2021, 20:10 WIB
Ciptakan Investor Pasar Modal Berkualitas Lewat Kompetisi Saham
Layar sekuritas menunjukkan data-data saat kompetisi Trading Challenge 2017 di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (7/12). Kompetisi Trading Challenge 2017 ini sebagai sarana untuk menciptakan investor pasar modal berkualitas. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan jasa keuangan, PT Equity Development Investment Tbk (GSMF) akan menerbitkan saham baru (rights issue) untuk penambahan modal dengan hak memesan efek terdahulu (PMHETD) maksimal sebanyak 7.454.723.337 saham  seri C dengan nilai nominal Rp 100.

Saham tersebut akan ditawarkan dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 165 per saham. Sehingga total dana yang bisa diperoleh melalui rights issue ini bisa mencapai Rp 1,23 triliun.

Dalam PMHETD ini setiap pemegang saham yang tercatat pada tanggal 10 Desember 2021 memilki hak untuk memperoleh satu HMETD. Setiap satu HMETD dapat digunakan untuk membeli 1 saham baru yang ditawarkan tersebut.

Hal tersebut disampaikan perseroan melalui prospektusnya kepada regulator, PT Bursa Efek Indonesia, pada 13 Oktober 2021, yang dikutip Liputan6.com.

Rencananya HMETD ini diperdagangkan di BEI selama lima hari kerja mulai tanggal 14 Desember 2021 hingga 20 Desember 2021. Dengan demikian, HMETD yang tidak dilaksanakan hingga tanggal akhir periode tersebut dinyatakan tidak berlaku lagi.

Sebelumnya pada 11 Oktober 2021, pemegang saham pengendali, Equity Global International Limited yang memiliki 67,76 persen saham GSMF sudah mengatakan akan melaksanakan seluruh HMETD yang menjadi haknya.

Equity Global menyatakan bersedia menjadi pembeli siaga bila ada sisa saham yang tidak diambil oleh pemegang saham lainnya, dengan nilai maksimal sebesar Rp 1,1 triliun.

Para pemegang saham yang tidak mengambil bagian atas HMETD yang menjadi haknya akan terkena dilusi kepemilikan sebesar 47,12  persen dari persentase kepemilikannya sebelum PMHMETD V ini.

Perseroan sudah mendapat persetujuan dari para pemegang saham pada 30 Agustus 2021. Perseroan tengah menanti pernyataan efektif atas PMHMETD ini dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yang diharapkan bisa diperoleh pada 30 November 2021.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tingkatkan Investasi Saham di Bank Ganesha

IHSG Menguat 11 Poin di Awal Tahun 2018
Layar indeks harga saham gabungan menunjukkan data di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Angka tersebut naik signifikan dibandingkan tahun 2016 yang hanya mencatat penutupan perdagangan pada level 5.296,711 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Menurut prospektus, sebesar Rp 1 triliun dari dana yang diperoleh dari hasil PMHMETD ini akan digunakan untuk meningkatkan investasi saham pada PT Bank Ganesha Tbk, suatu entitas anak yang sahamnya dimiliki oleh perseroan sebesar 29,86 persen dalam rangka mendukung Bank Ganesha meningkatkan modal minimumnya.

Sementara sisanya akan digunakan untuk meningkatkan investasi saham pada entitas anak, termasuk tetapi tidak terbatas untuk pengambilalihan saham yang dimiliki oleh pemegang saham lainnya.

Selain itu, penambahan modal dalam rangka pengembangan kegiatan perseroan melalui entitas anak, yang akan dilakukan dengan memperhatikan peraturan perundangan yang berlaku, serta untuk modal kerja perseroan maupun entitas anak perseroan.

Hingga akhir Juni 2021, total aset Equity Development Investment tercatat sebesar Rp 4,77 triliun (unaudited).

Sementara pada akhir Maret 2021, total aset perseroan mencapai sebesar Rp 4,49 triliun. Total Liabitas perseroan pada akhir Juni 2021 tercatat sebesar Rp 3,3 triliun (unaudited). Sementara pada akhir Maret 2021, total liabilitas perseroan mencapai sebesar Rp 3,02 triliun.

Sedangkan total ekuitas perseroan di akhir Juni 2021 tercatat sebesar Rp 1,47 triliun (unaudited), dan di akhir Maret 2021 sebesar Rp 1,47 triliun (audited).

Sementara dari sisi kinerja, pendapatan perseroan tercatat sebesar Rp 497,18 miliar di akhir Juni 2021. Hanya saja perseroan mencatatkan rugi bersih sebesar Rp 780 juta.

 

Saham GMSF turun 6,11 persen ke posisi Rp 169 per saham pada perdagangan Rabu, 13 Oktober 2021. Saham GSMF dibuka stagnan Rp 180. Saham GSMF berada di level tertinggi Rp 180 dan terendah Rp 168 per saham. Total frekuensi perdagangan 31 kali dengan volume perdagangan 856. Nilai transaksi Rp 14,5 juta. 

 

Reporter: Elizabeth Brahmana

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya