Liputan6.com, Jakarta Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona hijau pada perdagangan saham Kamis (14/10/2021). Hal ini akan ditopang aksi beli investor asing.
CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Suryawijaya menuturkan, kenaikan yang terjadi dalam pergerakan IHSG hingga kini ditunjang oleh ada aliran dana investor asing yang mulai masuk ke pasar modal secara signifikan dan jelang rilis kinerja emiten.
Akan tetapi, ia menuturkan, IHSG yang sudah alami kenaikan berpotensi koreksi wajar mengingat harga komoditas terutama batu baru yang memiliki kecenderungan peluang koreksi cukup besar. William prediksi, IHSG bergerak di kisaran 6.482-6.637 pada Kamis pekan ini.
Advertisement
Baca Juga
Sementara itu, pengamat pasar modal Edwin Sebayang menuturkan, pernyataan minute meeting bank sentral Amerika Serikat atau the Federal Reserve (the Fed) pada September yang mengatakan tapering atau pengurangan stimulus diperkirakan bisa mulai diterapkan paling cepat pada pertengahan November 2021 atau paling lambat pertengahan Desember 2021.
Dalam pernyataan the Fed mengindikasikan mengurangi pembelian obligasi USD 10 miliar per bulan dan mengurangi pembelian USD 5 miliar mortgage backed securities membuat indeks Dow Jones ditutup mendatar.
Selain itu, sejumlah harga komoditas antara lain emas, crude palm oil (CPO) dan timah juga akan mendorong penguatan IHSG.
“Sumber pendorong IHSG akan berasal dari saham berbasis emas, CPO dan timah menyusul terjadinya penguatan harga masing-masing komoditas sebesar 1,88 persen, 3,36 persen dan 0,81 persen,” ujar dia dalam catatannya.
Edwin prediksi, IHSG bergerak di kisaran 6.489-6.584 pada Kamis pekan ini.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Saham Pilihan
Untuk saham pilihan, Edwin memilih saham PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Astra International Tbk (ASII), PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR).
Selain itu, PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Mayora Indah Tbk (MYOR), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), dan PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA).
Sementara itu, William memilih saham UNVR, PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Astra International Tbk (ASII), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI).
Advertisement