Wall Street Semringah, Indeks Dow Jones Catat Kinerja Terbaik Mingguan

Wall Street kompak menguat pada perdagangan Jumat, 15 Oktober 2021 ditopang laporan keuangan emiten.

oleh Agustina Melani diperbarui 16 Okt 2021, 06:48 WIB
Diterbitkan 16 Okt 2021, 06:48 WIB
Wall Street Anjlok Setelah Virus Corona Jadi Pandemi
Spesialis Michael Mara (kiri) dan Stephen Naughton berunding saat bekerja di New York Stock Exchange, AS, Rabu (11/3/2020). Bursa saham Wall Street anjlok pada akhir perdagangan Rabu (11/3/2020) sore waktu setempat setelah WHO menyebut virus corona COVID-19 sebagai pandemi. (AP Photo/Richard Drew)

Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street menguat pada perdagangan Jumat, 15 Oktober 2021. Hal ini seiring laporan pendapatan kuartal III perusahaan yang lebih baik dari perkiraan mendorong indeks Dow Jones mencatat kinerja mingguan terbaik sejak Juni 2021.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones naik 382,20 poin atau sekitar 1,1 persen menjadi 35.294,76. Indeks S&P 500 bertambah 0,8 persen menjadi 4.471,37. Indeks Nasdaq menguat 0,5 persen menjadi 14.897,34.

Tiga indeks utama ditutup menguat dan positif sepanjang Oktober 2021. Indeks Dow Jones naik 0,9 persen, di bawah tertinggi level sepanjang masa. Indeks S&P 500 dan Nasdaq turun 1,6 persen dan 3,3 persen dari rekor tertinggi.

Musim laporan laba kuartal III 2021 berlanjut pada Jumat pekan ini. Laporan keuangan Goldman Sachs mengalahkan secara signifikan baik pendapatan dan laba. Saham Goldman naik 3,8 persen dan masuk top gainers atau alami kenaikan terbesar di Dow Jones.

Selain Goldman Sachs, sejumlah bank-bank besar lain telah rilis laporan keuangan pada awal pekan ini. JPMorgan, Bank of America, Morgan Stanley, dan Citigroup termasuk di antara perusahaan yang melampaui harapan.

“Bank melukiskan gambaran yang kuat dan sehat dari konsumen Amerika Serikat,” ujar Analis Senior Oanda, Edward Moya dilansir dari CNBC, Sabtu (16/10/2021).

Ia menambahkan, wall street tidak berbalik arah negatif pada ekonomi setelah melihat rilis cadangan, pendapatan perdagangan, pertumbuhan pinjaman yang beragam, dan konsumen yang mau mengambil utang.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Penjualan Ritel Meningkat

Wall Street Anjlok Setelah Virus Corona Jadi Pandemi
Director of Trading Floor Operations Fernando Munoz (kanan) saat bekerja dengan pialang Robert Oswald di New York Stock Exchange, AS, Rabu (11/3/2020). Bursa saham Wall Street jatuh ke zona bearish setelah indeks Dow Jones turun 20,3% dari level tertingginya bulan lalu. (AP Photo/Richard Drew)

Pada Jumat, 15 Oktober 2021, 80 persen dari 41 perusahaan S&P 500 telah melaporkan hasil kuartal III telah melampaui harapan laba per saham, berdasarkan FactSet. 

Analis FactSet menunjukkan pertumbuhan laba kuartal III 2021 sekitar 30 persen, dengan mempertimbangkan perkiraan hasil dari perusahaan yang belum laporkan kinerja keuangan.

Penjualan ritel mencatat kenaikan mengejutkan pada September, naik 0,7 persen. Ekonom memperkirakan turun 0,2 persen.

“Lingkungan inflasi dan kekhawatiran tentang rantai pasokan tidak memberikan pengaruh kuat dalam penjualan ritel,” ujar Chief Investment Strategist BMO Wealth Management, Yung-Yu Ma.

Ia mengatakan, konsumen menyesuaikan diri dengan harga lebih tinggi. “Sejauh ini hal itu tidak menghasilkan penurunan permintaan yang berarti. Tetapi ketersediaan untuk menyerap harga lebih tinggi ini tidak terbatas,” kata dia.

Harga Bitcoin Melonjak

Bitcoin - Image by Benjamin Nelan from Pixabay
Bitcoin - Image by Benjamin Nelan from Pixabay

Di sisi lain, bitcoin melewati level USD 60.000 atau sekitar Rp 844,44 juta (asumsi kurs Rp 14.074 per dolar AS).

Hal ini seiring investor optimistis tentang peluang Komisi Sekuritas dan Bursa AS menyetujui bitcoin diperdagangkan di bursa berjangka.

Lonjakan kripto menambah sentimen pasar positif menunjukkan risiko dapat meningkat. Sementara itu, saham Tesla naik 3 persen dan Coinbase bertambah 7,9 persen.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya