Tesla Cetak Rekor Pendapatan dan Laba Bersih pada Kuartal III 2021

Tesla juga hasilkan pendapatan USD 806 juta atau Rp 11,83 triliun dari bisnis energi.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 21 Okt 2021, 10:27 WIB
Diterbitkan 21 Okt 2021, 10:27 WIB
Stasiun Supercharger bisa menambah daya jelajah pada mobil Tesla Model 3
Stasiun Supercharger bisa menambah daya jelajah pada mobil Tesla Model 3

Liputan6.com, Jakarta - Tesla melaporkan pendapatan kuartal ketiga pada Rabu, 20 Oktober 2021. Menyusul laporan tersebut, saham Tesla turun 1,5 persen pada perdagangan hari itu.

Laba per saham (disesuaikan) sebesar USD 1,86 atau Rp 26.232 dari ekspektasi sebesar USD 1,59. Pendapatan tercatat sebesar USD 13,76 miliar atau sekitar Rp 194,07 triliun, dibandingkan ekspektasi sebelumnya di USD 13,63 miliar.

Dilansir dari CNBC, Kamis (21/10/2021), perusahaan melaporkan laba bersih USD 1,62 miliar atau sekitar Rp 22,85 triliun untuk kuartal tersebut. Ini kedua kalinya perusahaan melampaui USD 1 miliar. Pada kuartal sama tahun lalu, laba bersih adalah USD 331 juta.

Raihan ini didorong oleh peningkatan margin kotor sebesar 30,5 persen pada bisnis otomotif dan 26,6 persen secara keseluruhan. Keduanya merupakan rekor setidaknya selama lima kuartal terakhir.

Pendapatan otomotif naik menjadi USD 12,06 miliar dan biaya pendapatan otomotif sebesar USD 8,38 miliar untuk kuartal tersebut.

Tesla juga menghasilkan pendapatan USD 806 juta atau Rp 11,83 triliun dari bisnis energinya yang menggabungkan produk penyimpanan energi surya dan energi, dan USD 894 juta atau Rp 12,62 triliun dalam layanan dan pendapatan lainnya. Meliputi pemeliharaan dan perbaikan kendaraan, asuransi mobil, serta penjualan barang dagangan bermerek Tesla.

Untuk bisnis energi dan penyimpanan, biaya pendapatan naik ke angka tertinggi dalam lima kuartal terakhir menjadi USD 803 juta atau Rp 11,3 triliun selama kuartal ketiga.

"Berbagai tantangan, termasuk kekurangan semikonduktor, kemacetan di pelabuhan, dan pemadaman bergilir, telah mempengaruhi kemampuan kami untuk menjaga pabrik tetap berjalan dengan kecepatan penuh,” ungkap Tesla sebelum merilis laporan keuangan kuartal III 2021.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Catat Rekor pada Kuartal III

Mobil Tesla made-in-China akan diekspor ke Eropa
Kendaraan Tesla Model 3 yang diproduksi di China (made in China) di gigafactory Tesla yang terletak di Shanghai, China pada 26 Oktober 2020. Tesla, pabrikan mobil AS, mengumumkan akan mengekspor 7.000 kendaraan Model 3 yang diproduksi di China ke Eropa pada Selasa (27/10). (Xinhua/Ding Ting)

Selama kuartal ketiga, Tesla mencatat penurunan USD 51 juta atau Rp 720,35 miliar terkait dengan investasinya dalam bitcoin, yang dilaporkan di bawah biaya restrukturisasi dan lainnya.

Tesla sebelumnya telah mengungkapkan pengiriman 241.300 kendaraan listrik dan produksi 237.823 kendaraan selama periode yang berakhir 30 September 2021.

Tidak seperti pembuat mobil lainnya, penjualan Tesla naik selama kuartal tersebut, menetapkan rekor perusahaan baru, meskipun kekurangan chip dan tantangan rantai pasokan membebani industri.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya