Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta harga tes polymerase chain reaction atau PCR Covid-19 diturunkan menjadi Rp 300 ribu. Selain itu, Jokowi meminta agar tes PCR untuk pelaku perjalanan pesawat dapat berlaku 3x24 jam.
Hal itu diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan dalam konferensi pers mengenai evaluasi PPKM. Luhut mengaku, pemerintah mendapatkan banyak masukan dan kritik dari masyarakat terkait kebijakan PCR menjadi syarat naik pesawat, sementara situasi COVID-19 saat ini dinilai mulai membaik.
"Perlu dipahami bahwa kebijakan PCR ini diberlakukan karena kami melihat resiko penyebaran yang semakin meningkat karena mobilitas penduduk yang meningkat pesat dalam beberapa minggu terakhir," kata dia.
Advertisement
Baca Juga
Sehubungan dengan itu, GM Finance and Accounting PT Diagnos Laboratorium Utama Tbk (DGNS), Fergus Richard mengatakan Perseroan mendukung kebijakan tersebut. Harapannya, dengan harga yang ditekan, jumlah tes PCR yang dilakukan akan semakin banyak.
"Perseroan pada prinsipnya mendukung saja rencana pemerintah. Kami berharap bisa mendukung pemerintah melakukan screening penyakit COVID-19 melalui pemeriksaan PCR,” kata dia kepada Liputan6.com, ditulis Rabu (27/10/2021).
Fergus menuturkan, sebelumnya Diagnos Laboratorium Utama mematok tarif tes PCR sesuai dengan arahan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melalui surat edaran terakhir. Yakni sekitar Rp 450 ribu-Rp 550 ribu per orang.
"Harga test PCR yang disediakan Perseroan sudah mengikuti arahan dari Kemenkes melalui surat edaran terakhir. Yaitu Rp 495 ribu untuk di Pulau Jawa-Bali dan Rp 525 ribu di luar Pulau Jawa-Bali,” uajr dia.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kinerja Perseroan
Pada pada semester I-2021, Perseroan telah melaksanakan 118.865 tes PCR atau tes Covid-19. Tumbuh 713 persen yoy dibandingkan semester I-2020 sebanyak 14.619 tes.
Selain itu, pemeriksaan tes rutin selain PCR juga tumbuh 79 persen yoy atau setara 255.899 pemeriksaan rutin dibandingkan periode yang sama di 2020 yang hanya sebanyak 142.850.
Pada periode yang sama, Perseroan juga berhasil menumbuhkan jumlah outlet dan cabang perseroan dari 13 outlet dan cabang pada 31 Desember 2020, menjadi 24 outlet dan cabang. Dari 24 outlet dan cabang tersebut, 10 outlet berupa swab center maupun outlet laboratorium.
Advertisement