Hari Sumpah Pemuda, Investor Muda Kuasai Pasar Modal Indonesia

Investor saham sudah mencapai lebih dari 3 juta investor pada 2021. Investor saham ini sudah naik 378 persen.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 28 Okt 2021, 14:10 WIB
Diterbitkan 28 Okt 2021, 14:10 WIB
FOTO: Jelang Tutup, Nilai Perdagangan Saham Lebih dari Rp 7,7 Triliun
Pialang memantau jalannya perdagangan saham di galeri Profindo Sekuritas, Jakarta, Rabu (8/7/2020). Sembilan sektor tercatat berkinerja baik dipimpin sektor finance yang melonjak 3,76 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Investor pasar modal mencapai 6,57 juta hingga 14 Oktober 2021. Bertepatan dengan peringatan Sumpah Pemuda yang jatuh pada Selasa, 28 Oktober 2021, investor muda tercatat mendominasi pasar modal tanah air dalam beberapa tahun terakhir.

Merujuk data Bursa Efek Indonesia (BEI) hingga 14 Oktober 2021, jumlah investor pasar modal telah mencapai 6,59 juta investor. 3 juta di antaranya merupakan investor saham.

"Pertumbuhan investor pasar modal sampai dengan pertengahan Oktober tahun ini sudah mencapai angka yang sangat menggembirakan, tidak kurang dari 6,6 juta investor di pasar modal. Angka ini meningkat 489 persen atau hampir 6 kali jika dibandingkan posisi di akhir tahun 2017 yang masih di angka 1,12 juta,” ungkap Direktur Pengembangan BEI, Hasan Fawzi dalam webinar Kafegama, dikutip Kamis (28/10/2021).

Sementara untuk investor saham sudah mencapai lebih dari 3 juta investor atau telah meningkat signifikan sebesar 378 persen atau 4,78 kali dibandingkan posisi akhir 2017 yang masih 628 ribu.

Hingga akhir Agustus 2021, BEI mencatat rekor baru penambahan investor yang terjadi hanya dalam satu tahun. Yaitu untuk investor pasar modal secara umum telah meningkat lebih dari 2 juta investor.

Sedangkan untuk investor saham telah meningkat lebih dari satu juta investor. Angka ini merupakan pencapaian hampir dua kali lipat dari rekor peningkatan dalam satu tahun pada 2020.

"Pencapaian ini, apalagi sekarang didominasi oleh investor domestik, khususnya investor domestik ritel dan berusia muda, memberikan dampak positif jangka panjang terhadap peningkatan kinerja, peningkatan likuiditas maupun terutama peningkatan ketahanan atau resiliensi dari pasar modal kita," imbuhnya.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Pertumbuhan Investor

IHSG Menguat
Pekerja melintas di depan layar yang menampilkan informasi pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (8/6/2020). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 1,34% ke level 5.014,08 pada pembukaan perdagangan sesi I, Senin (8/6). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Secara kumulatif, BEI mencatat pertumbuhan investor tertinggi sejak 2016 memang terjadi di kalangan investor muda dengan rentang usia 18-25 tahun hingga mencapai 1.458,76 persen.

Disusul investor di rentang usia 26-30 tahun dengan pertumbuhan 842,79 persen sejak 2016 hingga September 2021. Selanjutnya investor usia 31-40 tahun tumbuh 357,45 persen, dan investor berusia 41-100 tahun tumbuh 127,90 persen.

"Kalau kita lihat dari sisi usia investor, memang betul saat ini investor muda milenial generasi Z kita itu terus mendominasi investor di pasar modal kita,” kata Hasan.

Hasan menilai ini sebagai tren yang baik. Ke depan, diharapkan investor muda ini dapat terus meningkat dan meluas guna meningkatkan literasi edukasi dan partisipasi generasi muda Indonesia terhadap pasar modal Indonesia.

Tren peningkatan pesat ini juga tidak terlepas dari peranan influencer yang memanfaatkan euforia dan penggunaan solusi teknologi sosial media, seperti Instagram, Tik Tok, YouTube dan lain-lain.

"Itu membuat kita secara hati-hati mendekati dan berusaha membina para influencer ini agar sejalan dengan misi kami di Bursa dalam melakukan influence atau mempengaruhi para followernya untuk berinvestasi dengan baik, bijak dan cerdas,” ujar Hasan.

Berdasarkan data KSEI per 30 September 2021, investor di bawah 30 tahun mendominasi pasar modal Indonesia sebesar 59,23 persen.

Disusul investor berusia 31-40 tahun sebesar 21,54 persen. Kemudian investor berusia 41-50 tahun sebanyak 10,69 persen, usia 51-60 tahun sebesar 5,41 persen, serta investor di atas 60 tahun sebesar 3,13 persen.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya