Liputan6.com, Jakarta - Jajaran emiten perbankan yang tergabung dalam indeks LQ45 telah merilis laporan keuangan hingga kuartal III 2021. Tercatat setidaknya ada empat bank besar yang sudah menyampaikan laporan keuangan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI).
Empat bank tersebut, yakni Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Negara Indonesia (BNI), dan Bank Central Asia (BCA). Simak uraian kinerja masing-masing bank berikut ini:
-BNI Catatkan Pertumbuhan Laba Paling Besar Secara Persentase
Advertisement
Dari sisi laba bersih, keempat bank besar tersebut mengalami kenaikan signifikan hingga kuartal III 2021 dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Baca Juga
BNI mencatatkan pertumbuhan paling tinggi yakni 73,9 persen yoy. Namun, secara nilai, raihan BNI menjadi yang paling kecil yaitu Rp 7,7 triliun. Disusul Bank Mandiri yang mencatatkan laba bersih sebesar Rp 19,23 triliun, atau tumbuh 37,1 persen yoy.
Selisih tipis, BRI berada di posisi ketiga dengan laba sebesar Rp 19,07 triliun, tumbuh 34,74 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Sementara BCA mencatatkan laba bersih paling tinggi secara nominal, yaitu sebesar Rp 23,2 triliun. Namun, dari sisi pertumbuhannya adalah yang paling kecil, yaitu naik 15,8 persen yoy.
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kenaikan Penyaluran Kredit Sokong Kenaikan Laba
Secara garis besar, kenaikan laba bank-bank tersebut ditopang oleh kenaikan kredit. Sejalan dengan pemulihan ekonomi di tengah kasus covid-19 yang mulai melandai.
Hingga kuartal III 2021, pertumbuhan tertinggi dalam penyaluran kredit dicatatkan oleh Bank Mandiri. Di mana secara konsolidasi hingga kuartal III 2021 mampu tumbuh positif sebesar 16,93 persen yoy menjadi Rp 1.021,6 triliun.
Disusul BCA yang mencatatkan kenaikan penyaluran kredit baru sebesar 13,8 persen yoy. Penyaluran kredit baru tercatat lebih tinggi dibandingkan tingkat pelunasan (loan repayment). Sehingga, total kredit BCA tumbuh 4,1 persen YoY menjadi Rp 605,9 triliun hingga September 2021.
BRI dengan penyaluran kredit sebesar Rp 1.026,42 triliun atau tumbuh 9,74 persen year on year (yoy). Serta pertumbuhan paling rendah dicatatkan oleh BNI, yakni sebesar 3,7 persen. Dari Rp 550,07 triliun pada kuartal III 2020, menjadi Rp 570,64 triliun pada kuartal III–2021.
Advertisement
Dana Pihak Ketiga (DPK)
Dana pihak ketiga (DPK) bank-bank tersebut yang mengalami pertumbuhan signifikan hingga kuartal III 2021. Hal ini mencerminkan kepercayaan masyarakat kepada perbankan untuk mengelola dananya masih cukup tinggi meski ada pandemi covid-19.
Bank Mandiri mencatatkan peningkatan DPK dari Rp 1.024 triliun menjadi Rp 1.214 triliun di akhir September 2021 secara konsolidasi, atau tumbuh 18,5 persen yoy.
Secara keseluruhan, total dana pihak ketiga (DPK) BCA naik sebesar 18,3 persen YoY menjadi Rp 923,7 triliun hingga kuartal III 2021.
DPK BRI berhasil tercatat sebesar Rp 1.135,31 triliun. Naik tipis, 0,3 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 1.131,93 triliun.
Sementara DPK BNI tumbuh 1,4 persen yoy, dari Rp 659,52 triliun pada September 2020, menjadi Rp 668,55 triliun sampai dengan September 2021.
Â
Aset
Dari sisi aset bank, pertumbuhan paling tinggi dicatatkan oleh BNI yakni tercatat sebesar Rp 919,45 triliun hingga kuartal III 2021. Naik 30,4 persen dibandingkan aset hingga September 2020 sebesar Rp 705,1 triliun.
Kemudian aset Bank Mandiri mencapai Rp 1.638 triliun atau tumbuh 16,4 persen yoy. Aset BCA tumbuh 16,5 persen YoY mencapai Rp 1.169,3 triliun hingga kuartal III 2021. Serta aset BRI Rp 1.619,77 triliun atau tumbuh 11,87 persen yoy.
Advertisement