Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi naik terbatas pada perdagangan Selasa (23/11/2021). Harga komoditas dinilai akan bayangi laju IHSG.
CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Suryawijaya menuturkan perkembangan IHSG kembali mencatatkan all time high atau sepanjang masa secara intraday dan penutupan.
Akan tetapi, potensi kenaikan IHSG, menurut Willian terlihat sudah cukup terbatas sehingga risiko terjadinya koreksi jangka pendek masih cukup besar.
Advertisement
Baca Juga
“Hal ini diiringi oleh harga komoditas yang berpotensi koreksi sehingga turut memberikan dampak terhadap emiten-emiten yang berkaitan dengan komoditas serta arus capital inflow yang belum terlihat melaju secara signifikan ke dalam pasar modal Indonesia,” kata dia dalam catatannya.
Ia mengatakan, IHSG masih berpotensi bergerak menguat terbatas. IHSG akan bergerak di kisaran 6.606-6.757.
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, pergerakan IHSG selanjutnya rawan koreksi terbatas untuk uji area 6.670-6.690.
“Selama tidak terkoreksi ke bawha 6.621 dan 6.550, kami perkirakan IHSG masih berpeluang menguat kembali ke 6.750-6.800,” ujar dia.
Herditya prediksi, IHSG bergerak di kisaran support 6.621,6.550 dan resistance 6.750,6.800.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Saham Pilihan
Untuk saham pilihan, Herditya memilih saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP), dan PT Timah Tbk (TINS).
Sementara itu, William memilih saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Jasa Marga Tbk (JSMR). Selain itu, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Ciputra Development Tbk (CTRA), dan PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA).
Advertisement