Liputan6.com, Jakarta - PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) mematok pertumbuhan laba di kisaran 15-18 persen tahun depan. Target tersebut merujuk pada prospek kawasan ekonomi khusus (KEK) JIIPE di Gresik, Jawa Timur.
Direktur dan Corporate Secretary PT AKR Corporindo Tbk, Suresh Vembu mengatakan, dengan asumsi COVID-19 segera reda, banyak investor yang akan bertandang ke Indonesia. AKR Corporindo berharap hal itu juga akan menambah pundi-pundi Perseroan pada 2022.
Baca Juga
"Mudah mudahan tahun depan kalau enggak ada covid-19, banyak investor berkunjung ke Indonesia. Kalau orang mau beli 100-150 hektar tidak bisa lewat zoom," kata Suresh dalam dalam Inspire Webinar BCA Sekuritas, dikutip Jumat (3/12/2021).
Advertisement
Pada 2022, AKR Corporindo menargetkan penjualan lahan hingga 50 hektar. Suresh mengatakan, dana dari penjualan lahan tersebut akan emnyumbang 25 persen laba perseroan pada 2022.
"Tahun depan target kita bisa antara 40-50 hektar bisa jual. Itu kontribusinya bisa lebih dari 25 persen ke profit AKR,” imbuhnya.
Selain dari penjualan tanah, tahun depan Perseroan juga akan memperoleh pendapatan dari biaya sewa oleh PT Freeport Indonesia (PTFI).
PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) melalui anak usahanya PT Berkah Kawasan Manyar Sejahtera teken perjanjian sewa tanah jangka panjang dengan PT Freeport Indonesia (PTFI) pada 27 Agustus 2021.
Perjanjian tersebut memberikan sewa jangka panjang hingga 80 tahun yang terdiri dari periode sewa awal 18 tahun ditambah dua tahun.
Perjanjian itu dapat diperpanjang oleh PT Freeport Indonesia selama enam periode masing-masing 10 tahun, sesuai dengan syarat dan ketentuan dalam perjanjian.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Gerak Saham AKRA
Pada penutupan perdagangan Kamis, 2 Desember 2021, saham AKRA turun 1,43 persen ke posisi Rp 4.130 per saham. Saham AKRA dibuka stagnan di posisi Rp 4.190 per saham.
Saham AKRA berada di level tertinggi Rp 4.190 dan terendah Rp 4.090 per saham. Total frekuensi perdagangan 2.664 kali dengan volume perdagangan 169.071. Nilai transaksi Rp 69,9 miliar.
Advertisement