Wall Street Melonjak Imbas Investor Abaikan Sentimen Varian Omicron

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones naik 646,95 poin atau 1,8 persen ke posisi 35.227,03.

oleh Agustina Melani diperbarui 07 Des 2021, 06:27 WIB
Diterbitkan 07 Des 2021, 06:27 WIB
(Foto: Ilustrasi wall street, Dok Unsplash/Sophie Backes)
(Foto: Ilustrasi wall street, Dok Unsplash/Sophie Backes)

Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street reli pada perdagangan Senin, 6 Desember 2021. Indeks Dow Jones menghapus kerugiannya pada pekan sebelumnya lantaran investor menepis kekhawatiran ancaman yang muncul dari varian baru COVID-19 yaitu omicron.

Indeks Dow Jones melonjak, sedangkan indeks Nasdaq tertinggal meski masih di wilayah positif. Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones naik 646,95 poin atau 1,8 persen ke posisi 35.227,03. Indeks Nasdaq menguat 0,9 persen menjadi 15.225,15. Indeks S&P 500 mendaki 1,1 persen menjadi 4.591,67.

Saham yang berkaitan dengan pembukaan kembali ekonomi meningkatkan sentimen pada indeks Dow Jones. Saham General Electric dan Boeing masing-masing naik lebih dari 3 persen. Saham Caterpillar bertambah 1,7 persen dan Chevron menguat 1,5 persen.

Saham rekreasi dan hotel mencatat kenaikan terbesar. Saham United Airlines melonjak 8,3 persen dan American naik 7,8 persen. Saham Royal Caribbean dan Carnival Cruise Lines naik lebih dari 8 persen. Saham Wynn Resorts bertambah 6 persen.

Sementara itu, saham Marriott dan Hilton masing-masing naik lebih dari 4 persen. Saham Expedia bertambah 6,7 persen dan Booking Holdings menguat 5,3 persen.

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Dibayangi Omicron

Ilustrasi wall street (Photo by Patrick Weissenberger on Unsplash)
Ilustrasi wall street (Photo by Patrick Weissenberger on Unsplash)

Pergerakan saham di wall street dibayangi pernyataan dari White House Chief Medical Advisor Dr Anthony Fauci. Ia menyampaikan mengenai data awal varian omicron.

Sementara itu, Direktur CDC Dr Rochelle Walensky mengatakan, varian omicron kini telah ditemukan setidaknya di 15 negara bagian Amerika Serikat. Pengumuman itu juga kurang dari dua minggu setelah Organisasi Kesehatan Dunia menetapkannya sebagai “perhatian”.

"Jelas di Afrika Selatan, memiliki keunggulan transmisi. Meskipun terlalu dini untuk membuat pernyataan pasti tentang itu, sejauh ini sepertinya tidak ada tingkat keparahan yang besar untuk itu,” kata Fauci, dilansir dari CNBC, Selasa (7/12/2021).

Indeks Nasdaq meski menguat, tertinggal dari rata-rata indeks acuan pada awal pekan ini. Indeks Nasdaq dibebani saham perawatan kesehatan dan teknologi. Saham Moderna alami penurunan terbesar dengan turun 13,4 persen. Saham AMD dan Nvidia masing-masing turun 3,4 persen dan 2,1 persen.

Investor Diimbau Hati-Hati

Wall Street Anjlok Setelah Virus Corona Jadi Pandemi
Ekspresi spesialis David Haubner (kanan) saat bekerja di New York Stock Exchange, Amerika Serikat, Rabu (11/3/2020). Bursa saham Wall Street anjlok karena investor menunggu langkah agresif pemerintah AS atas kejatuhan ekonomi akibat virus corona COVID-19. (AP Photo/Richard Drew)

Namun, ketika ketakutan investor tentang omicron memudar, sejumlah saham teknologi menguat. Analis senior OANDA, Craig Erlam menuturkan, investor tetap berhati-hati hingga lebih banyak data yang memberikan lebih banyak alasan untuk optimistis.

"Laporan gejala omicron yang tidak terlalu parah meningkatkan risiko, tetapi terlalu dini untuk terbawa. Kami telah melihat ini berulang kali sejak berita awal pecah lebih dari seminggu lalu. Pasar sanagt didorong oleh berita utama, dan ini hanya reli terbaru di balik beberapa laporan positif,” kata dia.

Erlam juga memperingatkan pada sisa pekan ini bisa tidak stabil. "Meskipun ini mungkin yang pertama dari serangkaian data positif seputar varian baru, ini juga bisa membantu anomali dan berikut ini dapat menjelaskan mengapa pemimpin dunia dan berbagai lembaga sangat cemas," kata dia.

Ia mengatakan, data ekonomi akan selalu memainkan peran kedua.”Tetapi ternyata itu terlihat sedikit tipis di depan dan bank sentral berada di posisi sama dengan kita semua,” kata dia.

Sementara itu, harga bitcoin yang bergejolak ditransaksikan di posisi USD 49.297,08 atau sekitar Rp 712,07 juta pada awal pekan ini Sementara itu, saham MicroStrategy turun 5,4 persen. Saham Block dan Coinbase melemah.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya