Harga Etherium Berpotensi Lanjutkan Koreksi

The Fed yang mempercepat pembelian asetnya atau tapering mulai Desember 2021 akan berdampak terhadap perdagangan kripto.

oleh Agustina Melani diperbarui 21 Des 2021, 09:03 WIB
Diterbitkan 21 Des 2021, 09:03 WIB
Aset Kripto
Perkembangan pasar aset kripto di Indonesia. foto: istimewa

Liputan6.com, Jakarta - Harga aset kripto Etherium diprediksi melemah pada perdagangan Selasa, (21/12/2021). Etherium akan dibuka fluktuaktif dan ditutup melemah di kisaran USD 3.750,40-USD 3.970,10.

Sebelumnya,  8 dari 10 kripto dengan kapitalisasi pasar utama  terpantau diperdagangkan bervariasi cenderung stagnan pada perdagangan Senin, 20 Desember 2021.Mulai dari bitcoin, ethereum, solana, cardano, sampai avalanche, pendatang baru di 10 papan teratas.

Namun, masih ada dua kripto yang bertahan di zona hijau, yakni XRP dan terra, karena investor kembali khawatir dengan perkembangan terbaru varian Omicron yang kembali menjadi topik utama dalam perbincangan pasar saat ini.

Selain itu, mendatarnya Bitcoin dan kripto big cap lainnya disebabkan karena investor masih merespons dari keputusan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve (The Fed) yang mempercepat pengurangan pembelian asetnya (quantitative easing/QE) atau tapering, dimulai pada Desember 2021.

Apalagi, percepatan tapering dapat membawa The Fed untuk menaikkan suku bunga acuan beberapa kali pada tahun depan. The Fed hanya akan membeli obligasi pemerintah sebesar USD 60 miliar per bulan mulai Januari 2022 dan mengatakan bahwa kemungkinan akan melanjutkan skema tersebut di bulan-bulan mendatang.

"Risiko The Fed yang mempercepat pengurangan pembelian asetnya (quantitative easing/QE) atau tapering, dimulai pada bulan ini, akan berdampak terhadap perdagangan kripto," tulis Chief Technology Officer Litedex Protocol , Aji M Iqbal dalam sebuah catatan, dikutip Selasa (21/12/2021).

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Investor Khawatir COVID-19

Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital.
Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital. Kredit: WorldSpectrum from Pixabay

Selain itu, investor juga khawatir dengan perkembangan terbaru dari Covid-19 varian Omicron. Di Amerika Serikat (AS), meningkatnya kasus Covid-19 dan kian agresifnya penyebaran omicron memicu kekhawatiran bahwa ekonomi akan terganggu kembali, menyusul diberlakukannya kebijakan pembatasan sosial.

Pada Jumat pekan lalu, AS mencatat 163.707 kasus baru sengam 1.653 kematian. Presiden AS, Joe Biden juga meminta warga segera divaksin dan mengambil suntikan booster. AS mencatat total kasus Covid-19 sebanyak 51 juta dengan 827 ribu kematian sejak pandemi mewabah.

Melansir dari data Coinmarketcap.com XRP meningkat 1,86 persen dalam 24 jam terakhir dibanderol sekitar USD 0,8397 per keping. Sedangkan terra meroket 6,73 persen menjadi USD 77,33 per keping.

Sayangnya, bitcoin, kripto dengan kapitalisasi pasar tertinggi turun tipis 0,15 persen ke posisi USD 46.685 per koin. Diikuti ethereum yang melorot 0,18 persen menjadi USD 3.981 per keping. Padahal, sepekan terakhir ethereum sudah bertahan di level USD 4.000-an.

Selanjutnya, binance coin atau BNB jatuh 0,51 persen ke posisi USD 530,15 per keping. Lalu, tether turun tipis 0,02 persen menjadi USD 1 per keping, dan solana rontok 1,58 persen menjadi USD 179,5 per keping. Cardano juga merosot 0,23 persen ke level USD 1,24 per keping dan avalanche yang merupakan pendatang baru di 10 papan teratas terjun bebas 6,25 persen menjadi USD 107,13 per keping.

Dalam perdagangan akhir pekan, Etherium di platform Litedex protocol pada jam 15.00 WIB, melemah di harga  US 3.823.90 dengan volume transaksi sebesar USD 17,90 miliar dengan kapitalisasi pasar USD 455, 88 miliar.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya