Liputan6.com, Jakarta - PT Cita Mineral Investindo Tbk (CITA) menjual enam buah kapal tongkang pada 29 Desember 2021.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Minggu (2/1/2022). PT Cita Mineral Investindo Tbk menjual kapal itu melalui anak usaha antara lain PT Harita Prima Abadi Mineral (HPAM) dan PT Karya Utama Tambangjaya (KUTJ).
Baca Juga
HPAM dan KUTJ adalah entitas anak perseroan yang 99 persen sahamnya dimiliki langsung oleh Perseroan. Adapun yang bertindak sebagai pembeli adalah PT Lima Srikandi Jaya (LSI).
Advertisement
Adapun hubungan afiliasi antara HPAM dan KUTJ dengan LSI adalah memiliki pihak pengendali saham yaitu PT Harita Jayaraya.
“Nilai transaksi Rp 34,05 miliar. Dengan demikian transaksi yang dilakukan oleh entitas anak bukan merupakan transaksi material sebagaimana diatur dalam POJK 17,” tulis perseroan.
Obyek transaksi ini penjualan enam buah kapal yang terletak di Perairan Kendawangan/Jetty Kediuk, Kecamatan Kendawangan, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, Perairan Telok Melano/Jetty Simpang Kramat, Kecamatan Simpang Hilir, Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat, dan Galangan kapal di Jalan Raya Kumpai KM 9, Desa Kapur, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat.
“Tidak ada dampak yang tidak menguntungkan terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan dan kelangsungan usaha perseroan,” tulis perseroan dalam keterbukaan informasi BEI.
Adapun transaksi tersebut termasuk transaksi afiliasi tidak mengandung benturan kepentingan sebagaimana dimaksud dalam POJK 42.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Gerak Saham CITA
Pada penutupan perdagangan, Kamis, 30 Desember 2021, saham CITA naik 0,62 persen ke posisi Rp 3.220 per saham. Saham CITA dibuka turun 100 poin ke posisi Rp 3.100 per saham.
Saham CITA berada di level tertinggi Rp 3.250 dan terendah Rp 3.100 per saham. Total frekuensi perdagangan 26 kali dengan volume perdagangan 149. Nilai transaksi Rp 47,6 juta.
Reporter: Elizabeth Brahmana
Advertisement