Ancol Kantongi Pinjaman Rp 905 Miliar dari Bank DKI, untuk Apa Saja?

PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk meraih kredit Rop 905 miliar dari Bank DKI.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 02 Jan 2022, 19:51 WIB
Diterbitkan 02 Jan 2022, 19:51 WIB
20151231-Ancol menjadi pilihan warga untuk pergantian tahun-Jakarta
Sejumlah kendaraan roda empat tampak memasuki pintu utama Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta, Kamis (31/12). (Liputan6.com/Gempur M Surya)

Liputan6.com, Jakarta - PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) telah menerima pinjaman Rp 905 miliar dari Bank DKI. Perseroan mempertimbangkan untuk menarik pinjaman dari Bank DKI, salah satunya bagian dari sinergi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).

Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Minggu (2/1/2021), PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk meraih kredit Rop 905 miliar. Rincian kredit itu antara lain kredit modal kerja (KMK) senilai Rp 389 miliar dengan jangka waktu kredit satu tahun. Kredit modal kerja dengan roll over setiap tahun dan diteken pada 16 September 2021.

Kemudian kredit investasi senilai Rp 516 miliar. Pemakaian kredit untuk refinancing obligasi penawaran umum berkelanjutan II tahap 2 seri A sebesar Rp 516 miliar yang bakal jatuh tempo pada Februari 2022. Kredit investasi itu sudah diteken pada 20 Desember 2021.

Direktur PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk, Suparno menyebutkan, pinjaman tersebut didesain secara club deal antara Bank DKI dan lender lain.

"Namun, dalam diskusi dengan para lenders, Bank DKI yang akan menyerap dahulu porsi pembiayaan kredit investasi Rp 516 miliar yang kemudian bisa di sell down ke lenders lainnya,” tulis dia dalam keterbukaan informasi BEI.

Adapun alasan Bank DKI ikut dalam club deal ini antara lain sudah terjalin kerja sama yang cukup lama dengan Bank DKI. Bank DKI menawarkan struktur pinjaman jangka panjang dengan suku bunga kompetitif. “Kolaborasi dalam bidang pemasaran digital dan bagian dari sinergi BUMD,” ujar dia.

Ia menuturkan, seperti yang disampaikan dalam keterbukaan informasi perseroan pada 22 Desember 2021 telah dilakukan penandatanganan kredit Rp 516 miliar untuk refinancing obligasi berkelanjutan II Jaya Ancol tahap II seri A yang akan jatuh tempo pada Februari 2022.

"Refinancing ini dilakukan perusahaan dalam rangka reprofiling utang jangka pendek menjadi jangka panjang sehingga akan memperkuat cashflow jangka panjang yang lebih stabil,” tutur dia.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Gerak Saham PJAA

IHSG
Pekerja berbincang di dekat layar indeks saham gabungan di BEI, Jakarta, Selasa (4/4). Pada pemukaan indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini naik tipis 0,09% atau 4,88 poin ke level 5.611,66. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pada penutupan perdagangan Kamis, 30 Desember 2021, saham PJAA turun 3,45 persen ke posisi Rp 560 per saham. Saham PJAA dibuka stagnan Rp 580 per saham.

Saham PJAA berada di level tertinggi Rp 580 dan terendah Rp 560 per saham. Total frekuensi perdagangan 71 kali dengan volume perdagangan 1.870. Nilai transaksi Rp 105,8 juta.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya