JP Morgan Perketat Regulasi Vaksinasi COVID-19 untuk Karyawan

Chief Executive Officer (CEO) JPMorgan Chase Jamie Dimon menyampaikan akan semakin memperketat regulasi terkait vaksinasi karyawan.

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Jan 2022, 22:47 WIB
Diterbitkan 11 Jan 2022, 22:47 WIB
(Foto: Ilustrasi wall street, Dok Unsplash/Sophie Backes)
(Foto: Ilustrasi wall street, Dok Unsplash/Sophie Backes)

Liputan6.com, New York - Staf  JPMorgan yang bekerja di kantor New York dan belum melakukan vaksinasi berpotensi kehilangan pekerjaan.

Chief Executive Officer (CEO) JPMorgan Chase Jamie Dimon menyampaikan akan semakin memperketat regulasi terkait vaksinasi karyawan. Terutama bagi tenaga kerja  JP Morgan Chase (JPM) yang akan kembali bekerja di kantor.

"Kalau tidak mau divaksin, tidak akan bisa bekerja di kantor itu. Kami tidak akan membayar karyawan untuk tidak bekerja di kantor itu. Perusahan hanya ingin mempekerjakan orang-orang yang sudah divaksinasi,” tegas Dimon, dilansir dari laman CNN, ditulis Selasa (11/1/2022).

Pekan lalu, Citigroup Inc mengatakan staf di Amerika Serikat yang belum divaksinasi COVID-19 hingga Jumat, 14 Januari 2022 akan dicutikan dan tidak dibayar. Bahkan berisiko dipecat pada akhir bulan kecuali diberikan pengecualian.

Dimon tidak memberikan jawaban pasti terkait pertanyaan kemungkinan JPMorgan menerapkan kebijakan kerja hybrid. Sistem kerja di masa depan, karyawan membagi waktu mereka antara rumah dan kantor.

"Kami tidak harus menjawab ini segera," ujar Dimon.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Goldman Sachs Bakal Wajibkan Karyawan Vaksinasi Booster

Ilustrasi Goldman Sachs (AFP PHOTO)
Ilustrasi Goldman Sachs (AFP PHOTO)

Sebelumnya, Goldman Sachs menyerukan kepada setiap karyawan untuk meminta setiap orang yang datang ke kantor bank Amerika Serikat (AS) ini menunjukkan bukti vaksinasi COVID-19.

Regulasi terkait suntikan booster baik untuk karyawan dan pengunjung mulai berlaku per 1 Februari 2022. Pemerintah Amerika Serikat (AS) memberlakukan kebijakan ini mengingat kasus COVID-19 varian omicron menghambat proses kembalinya para pekerja ke kantor di New York dan seluruh AS.

Selain mewajibkan melakukan suntikan vaksin booster bagi karyawan yang telah memenuhi syarat, Goldman Sachs berencana menggandakan tes wajib bebas COVID-19 menjadi dua kali dalam seminggu bagi pekerja yang memasuki kantor. Kebijakan ini akan berlangsung pada 10 Januari 2022.

Informasi terkait kebijakan kesehatan pertama kali dikonfirmasi oleh Juru Bicara Goldman Sachs, demikian mengutip dari laman CNN, ditulis Minggu, 2 Januari 2022.

Mantan Penasihat Penanggulangan COVID-19 Presiden Joe Biden, Andy Slavitt mengatakan CEO sepakat meminta karyawan untuk mendapatkan booster lantaran tingkat penyebaran varian Omicron sangat cepat daripada varian COVID-19 sebelumnya.

“Tingkatkan (imun) semua orang. Jika semua orang memperoleh vaksin maka itu sebagai cara terbaik sehingga semua dapat orang kembali ke kantor,"  tambah Slavitt menanggapi bagaimana para pemimpin bisnis harus mendekati rencana kembali ke kantor. 

 

Reporter: Ayesha Puri

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya