Liputan6.com, Jakarta - PT Ashmore Asset Management Indonesia Tbk (Ashmore Indonesia) mencatat dana kelolaan naik menjadi Rp 39,6 triliun pada akhir Desember 2021. Dana kelolaan itu posisi tertinggi yang pernah dicapai Ashmore Asset Management Indonesia.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (17/1/2022), pertumbuhaan dana kelolaan dari Rp 3,3 triliun didorong arus dana masuk sebesar Rp 2,8 triliun dan kinerja positif investasi sebesar Rp 0,5 triliun. Tema investasi saham secara khusus mengalami arus masuk dana yang kuat sementara pertumbuhan di produk lainnya seperti reksa dana pasar uang mendapatkan manfaat dari kerja sama strategis dengan Bukalapak.
Baca Juga
Sementara itu, pasar saham dan obligasi Indonesia membukukan kinerja baik pada kuartal terakhir 2021. Meski pun penyebaran yang cepat varian omicron baru COVID-19, dampak awal terhadap harga aset dari munculnya varian baru tersebut tidak senegatif munculnya varian sebelumnya karena efektivitas vaksinasi dan pasar modal didukung oleh indikator ekonomi makro Indonesia yang kuat.
Advertisement
Angka inflasi yang bertahan di level tinggi mendorong bank sentral global untuk mulai memperketat kebijakan atau memberi sinyal tingkat lebih tinggi apda 2022. Akibatnya pasar saham mengungguli kelas aset pendapatan tetap.
Pertumbuhan Ashmore Indonesia selama kuartal terakhir menggambarkan hal ini dengan aliran dana ke tema investasi saham yang menggembirakan untuk kelas aset dengan pengembalian lebih tinggi ini.
Presiden Direktur PT Ashmore Asset Management Indonesia Tbk, Ronaldus Gandahusada menuturkan, seiring dengan pemulihan ekonomi dan pasar yang berlanjut pada 2021, pihaknya dengan senang hati mengumumkan Ashmore Indonesia mencapai tonggak baru dalam jumlah dana kelolaannya.
"Bersandar pada reputasi baik yang kuat, strategi bisns juga berhasil diversifikasi tipe nasabah dan dana kelolaan, dengan pertumbuhan aset yang kuat dalam tema investasi saham ekuitas dan momentum positif melalui kemitraan kami dengan Bukalapak,” ujar dia, dikutip dari keterbukaan informasi BEI.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Hambatan Semester II
Pada semester II 2021, varian varu COVID-19, kondisi likuiditas yang lebih ketat dan tekanan regulasi lebih lanjut di China menajdi sejumlah tantangan bagi Indonesia. Namun, banyak dari hambatan ini diperkirakan mereda pada 2022 dan prospek pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan tetap positif.
"Dengan latar belakang yang menggembirakan ini, pendekatan pengelolaan dana secara aktif Ashmore Indonesia dapat terus mencari peluang investasi yang menarik untuk memberikan yang lebih baik bagi klien,” kata dia.
Advertisement